Analisis Gerindra soal Peluang Gatot Nurmantyo ke Pilpres

Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo (tengah).
Sumber :
  • Puspen TNI

VIVA.co.id – Nama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo belakangan sering muncul disebut sebagai salah seorang bakal calon wakil presiden di Pemilu 2019 khususnya pendamping Joko Widodo. Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menilai kemungkinan itu bisa saja terjadi.

Soroti Pengeroyokan Relawan Ganjar di Boyolali, Gatot Nurmantyo: Saya Tak Yakin Dipukul Batu

"Saya kira itu bisa-bisa saja, semua juga sangat terbuka. Apalagi pernah menjadi misalnya Panglima TNI," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 24 Mei 2017.

Menurut dia, status panglima TNI juga bisa menjadi satu jalan menuju proses rekrutmen politik. Gatot juga dinilai punya hak yang sama untuk berpolitik jika pensiun dari TNI nanti.

Jelang Pensiun, Yudo Margono Pamit di Depan Para Mantan Panglima TNI dan Prajurit Tiga Matra

"Setiap orang punya hak yang sama, dipilih dan memilih," ujar Fadli.

Namun, dia juga mengingatkan majunya Gatot nanti juga harus mendapat dukungan politik yang cukup. Fadli ingin majunya seseorang untuk jadi calon presiden atau calon wakil presiden tak dipersulit dengan adanya aturan ambang batas presiden atau presidential thresold.

PKS Buka Pintu Lebar Jika Gatot Nurmantyo Gabung Tim Pemenangan Anies-Cak Imin

"Pilpres 2019 ini jangan mempersulit. Persyaratan itu presidential treshold memang harusnya tidak ada. Sehingga paling tidak akan lebih variasi," kata Fadli.

Sebelumnya nama Gatot Nurmantyo muncul digadang-gadang sebagai bakal calon wakil presiden dalam Rapimnas Partai Golkar. Hal itu diakui oleh Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung.

"Yang saya tahu dalam forum Golkar kemarin itu ada yang menyebut," kata Akbar di arena Rapimnas, Hotel Novotel Balikpapan, Selasa, 23 Mei 2017.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya