Hidayat: Jokowi Pesan Jangan Gunakan Ndeso karena Menyakiti

Jokowi dan Hidayat Nur Wahid.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Kata "ndeso" kini sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah video dari anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan penodaan agama. Salah satu pihak yang tertarik adalah Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Mantan Presiden PKS tersebut mengatakan kata "ndeso" juga sempat muncul ketika Jokowi maju dalam kompotisi Pilpres dan menyatakan kata itu menghina dan menyakiti wong cilik. Namun, kini kata tersebut menjadi polemik.

"Saya juga dari desa yaitu daerah Prambanan yang masuk Klaten. Kan Pak Jokowi pesan jangan gunakan ndeso karena itu menyakitkan," katanya di Yogyakarta, Minggu, 9 Juli 2017.

Hari Kedua Lebaran, Prabowo Ucapkan Maaf Lahir Batin ke Rekan-rekan Media

Tak ingin terlibat lebih dalam dalam kasus "ndeso", Hidayat mengatakan bahwa tradisi mudik saat lebaran lekat dengan kata "ndeso". Warga pulang ke ndeso untuk merayakan lebaran dengan keluarga di kampung atau desa.

"Mudik itu tradisi pulang kampung, pulang ke desa," ujarnya.

Hari Kedua Lebaran, Prabowo Sarapan Bareng Jokowi di Istana Negara

Wakil Ketua MPR itu juga mengatakan jika PKS jauh dari tradisi "ndeso" adalah salah. Karena PKS komitmen untuk melestarikan budaya seperti wayangan atau ketoprakan dan kebudayaan dan tradisi di masyarakat.

"Ada anggapan PKS anti budaya dan tradisi masyarakat seperti wayangan, ketoprak, itu salah. Kami sangat mendukung budaya dan tradisi yang ada di masyarakat," ujarnya.

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dengan keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism Financing (FATF), dapat terus

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024