ARB: Satu Ketegasan Presiden Jokowi, Bangun Infrastruktur

Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.

VIVA.co.id - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mempertanyakan penilaian terhadapnya yang seolah tak mendukung pemerintahan Presiden Jokowi. Ia mengakui pada 2014 memang tak mendukung Jokowi.

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

"Ada yang saya heran. Kayanya saya tak dukung Jokowi. Pada 2014 saya memang tak mendukung Jokowi. Pada waktu Jokowi, sebelum beliau dilantik memanggil saya di Teuku Umar. Saya bilang biarlah bapak, kita sumbangkan pemikiran dari luar," kata ARB dalam diskusi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 30 Agustus 2017.

Ia melanjutkan setelah kabinet terbentuk, ternyata Jokowi masih mau menerimanya meski bukan bagian dari pendukung pemerintah. Bahkan dengan Jokowi, ia sempat berdiskusi banyak.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

"Saya katakan begini-begini, beliau terima dengan senang hati. Satu ketegasan beliau, membangun infrastruktur. Harus kita apresiasi. Membangun infrastruktur adalah kunci keberhasilan Indonesia ke depan," kata ARB.

Ia melanjutkan semua orang yang ditemuinya selalu mengatakan infrastruktur menjadi problem dari Indonesia. Sehingga apa yang dibuat Jokowi harus diapresiasi. Lalu ketika ada komentar DPR yang mempertanyakan kenapa membiarkan anggaran infrastruktur besar, ia menilai infrastruktur justru menjadi kunci membangun Indonesia.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

"Jadi saya kira semua orang punya kekuatan, kelemahan. Jokowi juga punya kelemahan. Kenapa harus bicara kelemahan saja. Kalau kekuatan lebih besar dari kelemahan, itu yang ditulis Idrus. Buat saya, saya tak peduli sebelum 2014 saya tak dukung Jokowi. Tapi saya kira seorang pemimpin yang berhasil membuat suara dari 30 persen jadi 70 persen, menurut saya dia achieve," kata ARB.

Meski begitu, ia menitipkan pada Jokowi untuk menyelesaikan masalah kemiskinan dan ketimpangan. Sebab banyak yang mempertanyakan kenapa pertumbuhan berada di atas lima persen tapi kemiskinan bertambah.

"Titipan saya pada Jokowi bagaimana kita selesaikan masalah kemiskinan dan ketimpangan, itu yang harus kita pikirkan bersama sebagai sebuah bangsa," kata ARB.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya