Pengurus Partai Ini Setuju Duet Jokowi-Gatot Nurmantyo

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (Kiri) bersama Presiden Joko Widodo (kanan).
Sumber :
  • Biro Pers Kepresidenan

VIVA.co.id – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasional Demokrat Provinsi Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa, mendukung keinginan anggota Dewan Pakar Partai Nasdem, Teuku Taufiqulhadi, yang ingin menyandingkan Joko Widodo dengan Gatot Nurmantyo yang saat ini masih menjabat Panglima TNI pada Pilpres 2019.

Soroti Pengeroyokan Relawan Ganjar di Boyolali, Gatot Nurmantyo: Saya Tak Yakin Dipukul Batu

"Kita memang menggadang-gadang beberapa nama yang kita harapkan memang sudah muncul. Dan salah satunya pak Gatot. Dan kita harapkan dalam bursa pencalonan wakil ini harus sebanyak-banyaknya," kata Gunastawa, saat pembukaan Bimtek Pendalaman Tugas Tahun 2017 Anggota DPRD Nasdem se-Bali dan se-Jatim d Kuta, Bali, Jumat 6 Oktober 2017.

Selain Gatot, Gunastawa berharap muncul nama-nama lainnya sebagai kandidat calon wakil presiden pendamping Jokowi. Bagi dia, semakin banyak nama yang muncul akan membuat semarak kontestasi.

Jelang Pensiun, Yudo Margono Pamit di Depan Para Mantan Panglima TNI dan Prajurit Tiga Matra

"Jadi tidak terfokus hanya satu, karena ini kan prosesnya masih panjang dan masih punya cukup ruang untuk kontestasi," katanya.

Hanya saja, semuanya kembali kepada Jokowi. Apalagi selama menjadi presiden tentu pengalaman Jokowi memimpin akan dijadikan dasar untuk menentukan calon wakil presiden sesuai kebutuhan rakyat.

PKS Buka Pintu Lebar Jika Gatot Nurmantyo Gabung Tim Pemenangan Anies-Cak Imin

"Ending-nya tetap pak Jokowi. Apalagi setelah beliau berpengalaman selama lima tahun, kemudian kebutuhan bangsa ini seperti apa, saya yakin Pak Jokowi sudah punya kriteria," paparnya.

Hal senada diungkapkan oleh Sekretaris DPW Partai Nasdem Jawa Timur, Aminurochman. Bagi dia, jika pada akhirnya Gatot Nurmantyo menjadi nama yang direkomendasikan oleh DPP Partai Nasdem, maka ia akan tunduk dan patuh pada keputusan tersebut.

"Yang jelas kami dari DPW akan mengikuti apa yang menjadi kebijakan DPP. Karena di Nasdem kita sudah terbangun satu kultur bahwa apapun yang sudah diputuskan oleh pimpinan kami di pusat, DPW, DPD, DPC hingga tingkat ranting tentunya wajib untuk mengikuti," tegas dia.

"Namun, semua yang disampaikan belum keputusan, masih konteks wacana. Ketika sudah menjadi keputusan, secara struktural dari atas sampai kader paling bawah itu hukumnya wajib dan taat pada pimpinan," tutur Aminurochman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya