- Viva.co.id/Agus Rahmat
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terlihat akrab dalam acara pelantikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Wakil Ketua Umum Gerindra, Edhy Prabowo, mengatakan bahwa hubungan keduanya memang baik.
"Pak Prabowo sama Pak Jokowi komunikasinya masih baik, sampai kapan pun," kata Edhy di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Oktober 2017.
Bahkan, menurut Edhy, Prabowo juga sudah mengumumkan selalu siap dipanggil oleh Presiden jika dimintai bantuan. Meskipun tidak perlu menjadi menteri Jokowi.
"Pak Prabowo kan sudah mengumumkan selalu siap dipanggil setiap saat ke Istana apabila memang dibutuhkan. Jangan dipelintir jadi menteri lagi, enggak usah," ujar Edhy.
Menurut ketua Komisi IV DPR ini, akrabnya Jokowi dengan Prabowo bukan berarti harus dalam satu barisan. Gestur Prabowo juga, menurutnya, memperlihatkan jika siap mengorbankan ego pribadi.
"Saya pikir gestur (Prabowo) bahwa kepentingan nasional itu lebih besar daripada kepentingan pribadi. Jangan pernah menempatkan kepentingan pribadi atau perasaan atau ego pribadi kalau sudah bicara kepentingan nasional dan tujuan nasional," kata dia.
Sebelumnya, ketegangan politik dan hiruk pikuk yang sering dirasakan publik, antara Jokowi, JK, dan Prabowo, seperti mencair saat usai pelantikan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI yang baru.
Prabowo hadir, karena pasangan Anies-Sandi diusung oleh partai yang dipimpinnya, Partai Gerindra yang berkoalisi dengan PKS.
Kemesraan itu terlihat saat di dalam Istana. Bahkan, Ibu Negara Iriana, turut ikut dalam perbincangan.
Dari foto Biro Pers Sekretariat Presiden, Prabowo tampak tertawa lepas, saat berbincang dengan Jokowi, Iriana, Jusuf Kalla, dan Anies serta Sandi.
