Bertemu PM Korsel, Mega Bahas Masalah Korea Utara

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lucky Aditya

VIVA – Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, bertemu dengan Perdana Menteri Korea Selatan, Lee Nak-yon, di Gwanghwamun, pada Rabu, 15 November 2017, kemarin. Kedua tokoh tersebut membicarakan cara untuk lebih meningkatkan hubungan baik RI-Korsel.

Negara Sahabatnya Diserang Teroris, Kim Jong Un: Korea Utara Bersama Rusia

Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPR, Herman Hery, menuturkan dalam kesempatan tersebut, Megawati menyampaikan rasa terima kasih kepada PM Lee yang telah menyediakan waktu untuknya di tengah kesibukan. Mega juga berharap tensi dengan Korea Utara bisa diselesaikan dengan cara-cara damai.

"Dan dua Korea bisa mengedepankan rekonsiliasi," ujar Herman yang juga mendampingi Megawati dalam pertemuan dengan Presiden Korsel, Moon Jae-in, di Seoul, 29 Mei lalu.

PM Jepang Berencana Perbaiki Hubungan dan Bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

Dalam kesempatan itu, lanjut Herman, PM Lee juga menjelaskan kepada Megawati tentang usaha pemerintahan Korsel untuk menyelesaikan isu nuklir Korea Utara. "Mereka meminta Indonesia untuk terus mendukung upaya ini," ujar Herman.

Untuk diketahui, selama di Korsel, Megawati dijadwalkan menerima gelar Doktor Honoris Causa di bidang ekonomi dari Universitas Nasional Mokpo (MNU) dan mengunjungi Tugu Peringatan mendiang Kim Dae-jung, mantan Presiden Korsel penerima hadiah nobel pada 2000.

Korea Selatan Yakin Putri Remaja Kim Jong Un Akan Jadi Penerus sang Diktator

Ketua Umum PDIP itu didampingi oleh putra pertamanya, Mohammad Rizki Pratama, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Bidang Kemaritiman, Rokhmin Dahuri, anggota Fraksi PDIP DPR, Herman Hery, dan Dubes RI untuk Korsel, Umar Hadi. (one)

VIVA Militer: Asops Panglima TNI cek kesiapan pengiriman bantuan ke Palestina

5 Negara dengan Militer Aktif Terbanyak di Dunia, Ada Indonesia?

Meski 5 negara ini memiliki kekuatan militer yang besar, penting untuk diingat bahwa jumlah tentara aktif hanyalah salah satu aspek dari kekuatan pertahanan suatu negara.

img_title
VIVA.co.id
1 April 2024