Bos SpaceX : Kecerdasan Buatan Seperti Memanggil Setan

CEO SpaceX Elon Musk
Sumber :
  • REUTERS/Mario Anzuoni/Files

VIVAnews - Pengusaha teknologi dunia, Elon Musk, kembali mengingatkan potensi bahaya mesin kecerdasan buatan (AI) bagi kehidupan manusia di masa depan. Menurutnya, mesin kecerdasan buatan bisa menjadi ancaman eksistensial terbesar bagi manusia.

"Saya pikir seharusnya kita sangat berhati-hati tentang kecerdasan buatan," ujar Musk kepada mahasiswa di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat, dilansir Belfast Telegraph, Senin 27 Oktober 2014.

Musk bahkan mengingatkan analogi mengerikan yang bakal dihasilkan dari kecerdasan buatan itu.

"Dengan kecerdasan buatan, kita memanggil setan. Ini seperti cerita orang menggunakan pentagram dan air suci, ia bisa mengendalikan setan. Tapi itu tak berhasil," jelas bos SpaceX.

Bos Tesla itu memang konsisten memperingatkan potensi buruk mesin kecerdasan buatan. Sebelumnya Musk telah beberapa kali mengingatkan dalam cuitan di akun Twitternya.

"Kita harus sangat berhati-hati dengan AI, ini berpotensi lebih berbahaya dari nuklir," tulis Musk pada Agustus lalu.

"Semoga kita bukan hanya robot biologis yang memuat super intelijen digital. Sayangnya, hal itu semakin mungkin," tulisnya.

Perhatian tentang kecerdasan buatan mulai disorot saat Google membeli perusahaan start up Inggris, DeepMind, pada awal tahun ini. Perusahaan itu yang didirikan pakar kecerdasan buatan dan algoritma, Demis Hassabis. Google membeli DeepMind dengan nilai US$400 juta sekitar Rp4,8 triliun.

Pembelian DeepMind itu muncul hanya beberapa bulan setelah Google membeli perusahaan robot militer, Boston Dynamics.

Kritik dan kekhawatiran pun langsung muncul ke permukaan. Beberapa pihak khawatir mesin kecerdasan buatan bakal 'membunuh' manusia. Meski Google kemudian menenangkan suara khawatir publik, dengan membentuk dewan etik khusus kecerdasan buatan. Tapi langkah Google itu, tak menyurutkan rasa cemas para pengkritik kecerdasan buatan.

Kekhawatiran dari sisi lain juga dilontarkan ilmuwan Future of Humanity Institute, Oxford University, Inggris, Dr Stuart Armstrong.

Dia mengingatkan kecerdasan buatan bisa memacu pengangguran massal karena menggantikan tenaga kerja manusia. Armstrong juga mewanti-wanti, mesin pengawasan massa bakal tak terkendali begitu mesin komputer diajarkan mampu mengenali wajah manusia.

Baca juga :

4 Kejanggalan Pembangunan Masjid yang Diinisiasi Daud Kim, Ternyata Tanahnya Belum Hak Milik ?
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia / MKRI

Barikade 98 Ajukan Amicus Curiae, Minta Hakim MK Putuskan Sengketa Pilpres Secara Adil

Para aktivis 98 mendatangi Mahkamah Konstitusi (MK) untuk mengajukan diri sebagai amicus curiae dalam sidang sengketa Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024