Facebook Cs Desak Pengadilan AS Sahkan Nikah Sesama Jenis

Facebook
Sumber :
  • digitaltrends.com

VIVA.co.id - Ratusan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi mendesak Mahkamah Agung Amerika Serikat menerbitkan aturan yang melegalkan pernikahan sesama jenis.

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"

Perusahaan yang tergabung menyerukan gagasan ini di antaranya Apple, Facebook, Google dan Microsoft. Laporan mengatakan, total 379 perusahaan meminta otoritas AS untuk merestui pernikahan sesama jenis.

Dukungan perusahaan teknologi ini disampaikan menjelang sidang pengadilan tinggi itu untuk menentukan masa depan pernikahan sesama jenis di negeri Paman Sam.

Mekanisme Sidang Sengketa Pileg 2024, MK Bagi 3 Panel Hakim

Seperti dilansir Engadget, Sabtu, 7 Maret 2015, MA Amerika Serikat dijadwalkan mendiskusikan legalitas pasangan sesama jenis, apakah mereka memiliki hak konstitusional untuk menikah di mana pun di wilayah AS. MA juga akan membahas bagaimana status pernikahan sesama jenis pada negara bagian yang belum melegalkan hubungan tersebut.

Dalam permintaanya, ratusan perusahaan itu menyampaikan sebuah dukungan berupa testimoni khusus. Dalam testimoni itu, perusahaan berulang kali menekankan kesetaraan perkawinan sesama jenis akan mendatangkan keberkahan bagi bisnis Amerika Serikat.

Waketum Nasdem Ahmad Ali Temui Prabowo Minta Dukungan Maju Pilgub Sulteng

Melegalkan pernikahan sesama jenis akan mencegah karyawan meninggalkan dan berpindah ke negara bagian yang melegalkan hubungan mereka. "Keanekagaraman di tempat kerja, sebagaimana diusung komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), adalah penting untuk keberhasilan inovasi dan pasar," tulis testimoni perusahaan itu.

Selain empat perusahan besar teknologi itu, sederet perusahaan teknologi juga menyatakan dukungan serupa. Di antaranya Amazon, Comcast, Cisco, DocuSign, Dropbox, eBay, EA, GE, HP, Intel, Oracle, Qualcomm Incorporated di Symantec, Twitter, Verizon, Xerox dan Zynga. Dukungan juga disampaikan perusahaan multinasional lain di luar teknologi seperti Coca-Cola, Pepsi, Walt Disney dan United Airlines.

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya