Sumber :
- Softpedia
VIVA.co.id
- Selama ini hologram tiga dimensi hanya bisa dilihat melalui film sains fiksi. Namun setelah penemuan ini dikembangkan lebih lanjut, manusia akan bisa melihat tampilan tiga dimensi dengan mata telanjang.
Para ilmuwan di Swinburne University of Technology di Melbourne, Australia telah menemukan cara untuk menciptakan hologram tiga dimensi. Hologram itu memiliki banyak warna, muncul sesuai ukuran, dan tampilannya mirip dengan asli. Bahkan tidak dibutuhkan kaca mata untuk bisa melihat hologram.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Virtual Reality Bakal Merevolusi Industri Porno
Para ilmuwan di Swinburne University of Technology di Melbourne, Australia telah menemukan cara untuk menciptakan hologram tiga dimensi. Hologram itu memiliki banyak warna, muncul sesuai ukuran, dan tampilannya mirip dengan asli. Bahkan tidak dibutuhkan kaca mata untuk bisa melihat hologram.
Baca Juga :
Akhirnya Perangkat Oculus Rift Bisa Dipesan
"Hologram itu bisa bekerja dengan membengkokkan cahaya dari layar dengan kendali yang hati-hati sehingga tampilannya tidak memantul kembali ke mata melainkan muncul seperti layaknya sebuah proyeksi pada display yang terpisah," tulis para peneliti bernama Min Gu dan Xiangping Li, seperti dikutip dari
Metro.co.uk
, Senin 27 April 2015.
Para peneliti dari Swinburne ini diklaim telah mampu menciptakan tampilan tiga dimensi yang bisa melayang dengan mengalihkan indeks refraktif dari graphene oxide. Indeks refraksi adalah ukuran jumlah cahaya yang dibengkokkan saat melewati sebuah sarana,
Cara ini memungkinkan kedua peneliti menciptakan piksel skala nano berukuran cukup kecil yang bisa membuat gambar 3D mengapung dan terlihat nyata oleh mata telanjang.
Sayangnya, Min Gu dan Xiangping Li mengatakan jika mereka baru bisa menciptakan hologram yang keluar dengan ukuran 1 sentimeter saja. Namun begitu mereka memastikan jika melebarkan ukuran tersebut merupakan hal yang mudah.
"Diproyeksikan bahwa graphene 3D ini bisa ditampilkan dalam skala puluhan sentimeter. Ukuran ini cocok untuk menampilkan gambar sebuah perangkat wearable. Format untuk Wearable bisa tersedia dalam kurun lima tahun ke depan," ujar Gu.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Hologram itu bisa bekerja dengan membengkokkan cahaya dari layar dengan kendali yang hati-hati sehingga tampilannya tidak memantul kembali ke mata melainkan muncul seperti layaknya sebuah proyeksi pada display yang terpisah," tulis para peneliti bernama Min Gu dan Xiangping Li, seperti dikutip dari
