Makin Bertambah, Konsumen RI Beli 'Sembako' Lewat Daring

Tim Alfacart.com
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Sebagian besar perusahaan e-dagang atau e-commerce mengandalkan gadget dan fashion sebagai produk terlaris. Namun, berbeda dari mereka, Alfacart.com justru kelimpahan pesanan di produk kategori groceries atau kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

Alfacart Klaim Pertumbuhan Bisnisnya Capai 300 Persen

Chief Operating Officer merangkap Chief Marketing Officer Alfacart, Haryo Suryo Sutjahyo, mengatakan selama berkiprah sebagai e-commerce sejak Mei 2016, pelanggan Alfacart paling banyak berbelanja groceries sebanyak 48,4 persen.

"Kita (Alfacart) tulang punggungnya groceries, makanya dari pembagian penjualan kita paling banyak di groceries. Disusul penjualan produk yang laris adalah lifestyle, gadget, dan fashion," ujar Haryo di Jakarta, Jumat, 16 Desember 2016.

Cara Alfacart Perkuat Layanan 'Online to Offline'

Bila dipersentasekan, maka penjualan produk groceries mendominasi dengan 48,4 persen, lifestyle 33,08 persen, gadget dan elektronik 11,67 persen serta fashion dengan 6,85 persen.

"Bicara e-commerce manapun, rangkingnya (penjualan) pertama selalu orang belanja gadget atau fashion, lalu belanja groceries paling belakangan, biasanya. Justru dengan faktanya di Alfacart orang sudah mulai belanja groceries dan itu kategori paling besar, itu sebenarnya bisa dibilang Alfacart sudah mulai mature untuk belanja groceries," tuturnya.

Harbolnas 2016, e-Commerce Ini Beri Diskon hingga 88 Persen

Sementara itu, dilihat dari pasar terbesar Alfacart, maka bukan wilayah Jabodetabek yang paling unggul. Pasar Alfacart justru berasal dari Jawa Timur, khususnya di Malang dan Sidoarjo yang tercatat paling besar bagi e-commerce yang melayani Online to Offline (O2O) ini.

Jawa Timur menguasai pasar Alfacart dengan 42 persen, disusul Jabodetabek 33,69 persen, dan Jawa Tengah 17,66 persen. Sedangkan dilihat dari kotanya, maka Malang berada di urutan teratas dengan 12,061 persen, DKI Jakarta 12,212 persen, dan Sidoarjo 6,061 persen.

"Data transaksi Alfacart ini sangat menggembirakan bagi kami, karena selain disambut baik oleh pasar, tetapi juga kami menemukan fakta baru bahwa pasar e-commerce tidak lagi terkonsentrasi di wilayah Jakarta saja. Wilayah di luar Jakarta menjadi pasar yang harus kami cermati agar kian tepat menghadirkan layanan yang sesuai dengan kateristik kebutuhan pelanggan," tutur Chief Commercial Officer Alfacart, Ernest Tjahjana.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya