Pakai Software Ini, Polisi Dubai Bisa Prediksi Kejahatan

Burj Khalifa, Gedung yang ada di Dubai
Sumber :

VIVA.co.id – Kepolisian Dubai, Uni Emirat Arab telah memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan untuk menangkal kejahatan di wilayahnya. Dengan teknologi ini, Kepolisian Dubai bisa mengetahui sebelum kejahatan itu terjadi.

Berharap Implementasi AI Bisa Lebih Luas

Dilansir dari Daily Mail, Selasa, 27 Desember 2016, kepolisian tersebut memasang software prediksi kejahatan milik Space Imagine Middle East (SIME). Perangkat lunak tersebut menggunakan algoritma canggih yang memberikan hasil prediksi kejahatan.

Bahkan, data yang dihasilkan dari perangkat lunak itu memberikan hasil data yang sangat akurat. Menurut SIME, teknologi memungkinkan tim patroli di wilayah dapat mengatasi dan mencegah tindak kejahatan.

AI Bisa Tahu Hidup dan Mati Manusia

"Perangkat lunak ini cerdas dalam kemampuan sangat akurat dengan membedakan pola rumit dari perilaku kriminal dan kemudian memprediksikan probabilitas terjadinya kembali (kejahatan)" ucap Kepala Divisi GIS SIME, Spandan Kar.

Meski menawarkan kecanggihan, sebagian pengamat menilai kecerdasan buatan memicu kontroversi dalam beberapa bulan terakhir, karena beroperasi dengan bias rasial.

6 Laptop Bertenaga AI Siap Ramaikan Pasar Indonesia

Para peneliti dari Stanford University Amerika Serikat memberikan gambaran melalui penelitian bernama ‘Artificial Intelligence and Life in 2030’. Peneliti ini menyebutkan, pada software prediksi kejahatan akan digunakan oleh kepolisian pada 2030.

Dalam laporan itu, mesin pembelajaran, memungkinkan kepolisian dapat menangkap penjahat dengan metode baru. Tapi di samping itu, efek dari hadirnya kecerdasan buatan ini tentunya bisa menghilangkan jutaan pekerjaan, karena teknologi telah 'merebut' pekerjaan manusia.

"Pada saat yang sama, kekhawatiran yang sah telah dibesarkan tentang potensi lembaga penegak hukum untuk melampaui batas dan menggunakan alat-alat seperti untuk melanggar privasi orang-orang," kata peneliti Stanford University itu.

Meski demikian, Kar mengatakan, teknologi kecerdasan buatan memberikan analisis yang tepat. "Kami yakin bahwa analisis yang tepat, di mana mengombinasikan dengan pengetahuan dan naluri polisi berpengalaman akan membuat kejahatan dapat dicegah," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya