- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAbola - Pelatih Timnas U-23, Aji Santoso berjiwa besar menerima sanksi yang dijatuhkan FIFA usai mendampingi tim dalam pertandingan terakhir babak penyisihan grup E Kualifikasi Piala Dunia yang berakhir dengan kekalahan telak 10-0 pada 29 Februari 2012 lalu.
Aji dihukum tidak boleh menemani tim dalam empat laga Internasional serta didenda sebesar 6 ribu franc Swiss atau setara Rp 59,7 juta akibat tindakan emosionalnya melontarkan kalimat kasar kepada perangkat pertandingan.
FIFA menganggap, Aji terbukti menuduh perangkat pertandingan terlibat konspirasi pengaturan skor setelah melihat banyaknya ketimpangan dalam pertandingan tersebut.
Mantan pemain Persebaya Surabaya di era 1995 hingga 1999 itu menjadikan hukuman ini sebagai pembelajaran menuju arah perbaikan dalam karier kedepannya."Saya harus menerima hukuman ini dengan lapang dada. Saya harus lebih dewasa dan bijak," kata Aji saat dihubungi VIVAbola, Selasa, 17 April 2012.
Belajar dari hukuman tersebut, Aji juga mengungkapkan dirinya harus mampu mengelola emosi."Selama melatih, baru di pertandingan itu saya merasa emosi seperti itu. Sikap itu tidak seperti biasanya," sambung pelatih berusia 42 tahun tersebut.
Aji mengatakan, emosinya meledak lantatan melihat banyak kejanggalan yang terjadi di lapangan. "Saat itu banyak kejadian yang janggal dan kami juga sudah kalah jumlah gol. Saya hanya mengatakan, 'apakah ada permainan uang?'."
Sementara itu, Aji menyerahkan mekanisme jalur banding kepada pengurus PSSI. "Semua tergantung dari pengurus. Jika mereka banding saya mempersilahkan mereka, kalau pun tidak, bukan masalah buat saya," katanya.
Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua
Seleksi Timnas tahap kedua bakal digelar pekan depan.
