Agum: Menpora Jangan Kooperatif di Depan Presiden Saja

Ketua Komite Ad Hoc, Agum Gumelar bersama Menpora Imam Nahrawi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Satria Permana

VIVA.co.id - Ketua Komite Ad-hoc, Agum Gumelar, tampak geram mendengar penyataan kubu Kementerian Pemuda dan Olahraga yang dinilai telah membuat penyelesaian konflik PSSI semakin berlarut-larut.

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
Angin segar tampak menghampiri sepakbola Indonesia setelah muncul wacana pencabutan surat pembekuan PSSI usai pertemuan antara Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dengan Agum serta Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, di Istana Negara, Rabu kemarin.
 
Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?
Tetapi, wacana pencabutan pembekuan PSSI itu dibantah oleh pihak Kemenpora yang mengungkapkan kalau Presiden meminta adanya pengkajian lebih dulu sebelumnya dan harus melewati sejumlah persyaratan.
 
Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan
Hal itu membuat Agum berang. Menurut dia, tak ada satu pun syarat yang diajukan oleh Presiden dalam pertemuan kemarin, selain reformasi PSSI harus tetap dilakukan sampai tuntas. Menurut dia, penyelesaian konflik sepakbola ini jadi berputar-putar saja.
 
"Saya sangat hormat pada Presiden Joko Widodo dengan sikapnya kemarin. Tapi, kalau sampai ada masalah (diputar-putar) seperti ini, menurut saya pribadi bukan lagi mengecewakan, ini menjijikkan," tutur Agum dalam wawancara dengan Kabar Petang tvOne.
 
"Saya rasa Pak Menpora, tolonglah. Anda bisa kooperatif di depan Presiden, dan saya harap Anda juga kooperatif di belakang," tuturnya.
 
 
Menurut Agum, kalau harus memenuhi syarat-syarat yang diberikan oleh menpora, mulai dari tata kelola PSSI dan penyelenggaraan kompetisi, maka konflik sepakbola Indonesia saat ini baru bisa selesai dua tahun lagi.
 
"Tapi, lihat kompetisi bergulir dulu dan dari situ kita lihat ke depannya, itu yang Pak Presiden harapkan. Beliau tahu pentingnya bagi masyarakat banyak. Kok terus diputar balik lagi," lanjut Agum.
 
Ditanya apakah ada klarifikasi dari menpora kepada Agum setelah pernyataan tersebut, menurut mantan menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan itu tak ada sama sekali.
 
"Saya tidak mau (melakukan klarifikasi), biar masyarakat yang menilai. Tidak ada (usaha Kemenpora hubungi Agum) sampai saat ini," tuturnya.
 
"Saya berharap Pak Menpora, mari kita menyelesaikan dengan spirit olahraga. berjuta-juta insan sepakbola berharap ini bisa selesai secepat mungkin," ujar Agum.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya