- ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/ama/17.
VIVA.co.id - Timnas Indonesia U-16 mendapat pelajaran berharga kala ditekuk 0-3 oleh tim lokal PSS Sleman U-17, Minggu 21 Mei 2017. Pelatih Fachri Husaini bahkan menganggap pertandingan lawan PSS U-17 menjadi laga paling berat yang pernah dijalani.
Kekalahan dari PSS U-17 menegaskan jika lini belakang Timnas U-16 masih lemah dalam mengantisipasi serangan lawan. Apalagi, dua dari tiga gol yang bersarang ke gawang Timnas U-16 terjadi lewat umpan panjang.
"Ini pertandingan yang paling berat buat Timnas U-16, mereka melawan tim yang lebih bagus terutama dari sisi kekuatan, usia mereka juga di atas anak-anak U-16," kata Fachri Husaini.
"Dua dari tiga gol berasal dari bola longpass yang selama ini menjadi catatan kami dan mereka bisa memanfaatkannya dengan baik. Buat saya ini pelajaran yang baik buat Timnas U-16, mudah-mudahan kami bisa belajar dari kekalahan ini," tuturnya.
Kekalahan ini akan menjadi bahan evaluasi bagi Timnas Indonesia U-16 untuk menjadi lebih baik sebelum turun di Piala AFF dan AFC. Terlebih, ini menjadi kekalahan pertama dari tujuh laga yang sudah dijalani Rendy Juliansyah cs.
Meski kalah, Coach Fachri tetap bangga dengan apa yang diperlihatkan anak asuhnya. Brylian Aldama cs bermain penuh semangat dan percaya diri sepanjang laga, meski terus digempur pemain PSS U-17.
"Kami kalah 0-3, tapi saya tetap bangga, mereka tidak kendor meski beberapa kali terjadi benturan keras" urainya.
Timnas U-16 Indonesia kalah 0-3 dari PSS U-17 lewat sepasang gol Guntur Theo menit ke-7 dan 13, serta satu gol lainnya dari Dimas Teguh menit 55.
Sementara itu, pada laga kontra Filipina U-16, Garuda Asia bermain trengginas dengan menang telak 4-0. Dua gol kapten Brylian Aldama serta masing-masing satu gol dari Rendy Juliansyah dan Hamsa Lestaluhu, menggenapi kemenangan Timnas U-16.
Laporan : Andri Prasetiyo, Kontributor TvOne-Antv
