- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA.co.id – Selama ini, Timnas Indonesia tak pernah kekurangan talenta muda yang memiliki prospek cerah. Tapi, kebanyakan dari mereka justru tenggelam sebelum bisa tampil di pentas yang lebih tinggi.
Buktinya sudah banyak. Syamsir Alam dan Maldini Pali menjadi contoh pemain yang melempem sebelum bisa promosi ke Timnas senior.
Padahal, saat bermain di level Timnas junior, keduanya punya kemampuan yang menjanjikan.
Masalah ini ternyata tak hanya dialami oleh Indonesia. Mantan pemain Timnas Jerman dan Borussia Dortmund, Karl-Heinz Riedle, mengungkapkan sebenarnya persoalan ini juga sering dialami oleh Der Panser.
Bedanya, Jerman selalu bisa menangani persoalan ini. Mereka memiliki trik untuk menjaga perkembangan beberapa pemain muda agar bisa menjadi tulang punggung di level Timnas senior.
"Kami punya masalah yang sama di Jerman. Sebenarnya, negara lain juga serupa. Banyak pemain muda yang punya talenta hebat. Tapi, ketika masuk di level senior semua berbeda. Hanya sedikit yang bisa mencapai puncak karier," kata Riedle, saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa 10 Oktober 2017.
Riedle menyatakan fase krusial bagi pesepakbola adalah pada usia 16 tahun. "Anda hanya perlu bekerja keras untuk jadi pilihan pertama. Jadi, terkait hal ini, kalian perlu mengatasinya," terang Riedle. (hd)
Man Utd Dapat Rejeki Nomplok Usai Dortmund Picu Klausul Jadon Sancho, Cuan Besar Menanti
Man Utd mengalami keuntungan finansial signifikan setelah Borussia Dortmund memicu pembayaran tambahan untuk Jadon Sancho dengan mencapai babak semifinal Liga Champions.
