Ledakan Eropa Diadang Tarian Latin di Piala Konfederasi

Pertandingan Timnas Jerman kontra Chile di ajang Piala Konfederasi
Sumber :
  • REUTERS/Maxim Shemetov

VIVA.co.id – Formasi di semifinal Piala Konfederasi 2017 sudah lengkap. Empat tim telah memastikan diri tampil.

Hasil Drawing Copa America 2024

Mereka yang akan bertarung di semifinal Piala Konfederasi adalah Jerman, Portugal, Chile, dan Meksiko.

Jerman merupakan pemuncak Grup B Piala Konfederasi. Mereka berhak atas status tersebut usai mengalahkan Kamerun dengan skor 3-1.

Duel Sengit, Timnas Polandia Bungkam Chile

Hasil tersebut membuat Jerman mengoleksi tujuh poin dari tiga pertandingan. Chile akan menemani Jerman sebagai wakil Grup B dengan status runner up.

Di Grup A, Portugal lolos dengan status pemuncak klasemen. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan ditemani oleh Meksiko yang lolos dengan status runner up.

Prediksi Uji Coba: Timnas Polandia vs Timnas Chile

Fakta ini membuat peta persaingan di Piala Konfederasi kian menarik. Di semifinal, tersaji duel antara raksasa Eropa melawan Amerika Latin, Jerman melawan Meksiko dan Portugal kontra Chile.

Dari skema tersebut, ada tiga kemungkinan yang bisa terjadi di final. Duel antara Eropa versus Amerika Latin. Lalu, pertarungan sesama Eropa dan Amerika Latin.

Jalannya pertandingan juga dipastikan menarik. Empat tim bakal berlaga dengan gaya main berbeda.

Jerman serta Portugal, kemungkinan bakal memainkan gaya khas mereka, permainan cepat dan bertenaga. Sementara, Chile dan Meksiko dipastikan mengandalkan permainan individu dengan dipadu gaya keras mereka.

Pertarungan melawan Portugal di semifinal, disebut pelatih Chile, Juan Antonio Pizzi, bakal berlangsung sulit. Pizzi menyatakan Portugal merupakan salah satu tim terkuat di Piala Konfederasi dengan dipenuhi pemain bintang.

"Tapi, jangan biarkan Chile mendominasi permainan. Sebab, jika itu terjadi, tak mungkin kami dikalahkan," kata Pizzi dilansir Reuters.

Sementara itu, pelatih Jerman, Joachim Loew, merasa timnya bukanlah favorit saat menghadapi Meksiko, meski berstatus sebagai juara Piala Dunia. Loew menuturkan Meksiko punya potensi untuk mengejutkan tim muda Jerman.

"Mereka sangat fleksibel dengan pemain-pemain andal. Kami tak sering menghadapi tim Amerika Tengah, Jadi, ini akan menjadi menarik. Kami perlu waspada," terang Loew dilansir Pulse.

Selanjutnya...

Beda Tujuan

Baik Portugal, Jerman, Meksiko, dan Chile, punya tujuan berbeda di Piala Konfederasi 2017. Chile dan Portugal mungkin menjadi tim yang paling berambisi menyabet trofi dalam turnamen pemanasan jelang Piala Dunia 2018 ini.

Mereka berulang kali menyatakan ingin tampil di final dan meraih trofi. Sebab, dengan trofi, Chile bisa mengukur kesiapan mereka andai nantinya tampil di Piala Dunia 2018 mendatang.

Bukti lainnya adalah dari susunan skuat Chile di Piala Konfederasi. Mereka menurunkan pemain-pemain senior untuk menghadapi turnamen ini.

Rata-rata, usia pemain Chile adalah 28,6 tahun. Banyak pemain yang usianya sudah menginjak kepala tiga. Hanya ada dua anggota skuat Timnas Chile yang berstatus pemain U-23.

Hal yang sama diusung oleh Portugal. Mereka ingin juara di Piala Konfederasi 2017.

"Ini kompetisi bergengsi lainnya bagi kami setelah Piala Eropa 2016. Dan, ambisi kami tetap sama, juara di sana," kata bek veteran Portugal, Ricardo Carvalho.

"Kami telah mengukir nama di kancah Eropa. Ini jadi pencapaian penting bagi kami jika bisa kembali juara di kompetisi internasional lainnya," lanjut dia.

Tujuan berbeda justru diusung Jerman. Mereka datang ke Piala Konfederasi dengan skuat mudanya.

Loew terlihat begitu percaya diri membawa para pemain muda untuk menghadapi turnamen ini. Tapi, keputusan Loew memainkan amunisi muda di Piala Konfederasi patut diacungi jempol.

Dengan skuat mudanya, Loew mampu membawa Jerman lolos ke semifinal dengan status juara grup.

Memang, sejak awal, Loew berniat menurunkan pemain muda di Piala Konfederasi. Ajang ini, disebut Loew, tak lebih dari proses mematangkan para pemain muda.

"Kebanyakan dari mereka berusia 20 atau 21 tahun dan itu belum mencapai potensi terbaik mereka. Hanya beberapa pemain yang berkelas dunia. Yang lain butuh waktu mematangkan diri dua sampai tiga tahun lagi," ujar Loew dilansir situs resmi FIFA.

Selanjutnya...

Gangguan Serius Portugal dan Chile

Dua tim paling ambisius, Portugal dan Chile, mendapatkan gangguan serius di Piala Konfederasi kali ini. Lewat gangguan tersebut, bisa jadi ambisi mereka menjadi juara akan pupus.

Pertama, gangguan tersebut bernama isu transfer pemain andalannya. Baik pemain andalan Portugal maupun Chile, sama-sama sedang dibelit rumor transfer yang liar.

Kapten Portugal, Cristiano Ronaldo, sedang diisukan akan hengkang dari Real Madrid. Rumor ini berkembang usai Ronaldo dituding telah mengemplang pajak di Spanyol.

Perkembangan masa depan Ronaldo begitu liar. CR7 kerap diberitakan akan kembali ke Manchester United. Belakangan, dia juga disebut bakal berseragam Paris Saint Germain.

Ronaldo sampai sekarang masih bungkam. Dia enggan membahas masa depannya.

Isu transfer yang menderanya, sempat membuat kondisi mental Ronaldo drop. Teman dekat menyatakan, Ronaldo, saat membela Timnas Portugal, sempat menangis memikirkan masa depannya.

"Dia bilang kepada saya, butuh waktu berpikir. Itu hal yang normal. Cristiano akan mengambil waktu sejenak untuk menentukan keputusan. Saya rasa situasinya sekarang seperti itu," kata teman dekat Ronaldo dilansir TF1.

"Perkembangan yang terjadi sekarang membuatnya sedih. Dia adalah pria yang fokus pada pekerjaannya. Tensi di Madris saat ini sedang tinggi, tapi itu juga normal," lanjutnya.

Sementara, di Chile, Alexis Sanchez yang mendapatkan gangguan. Berbeda dengan Ronaldo, Sanchez terlihat lebih tenang dalam menangani isu transfernya.

Berkali-kali, Sanchez sempat dibombardir pertanyaan terkait masa depannya. Namun, dia selalu berhasil mengelak.

"Seperti yang sudah saya katakan kepada kalian, mimpi kami adalah memenangkan turnamen ini. Kami fokus dan memikirkan apa yang harus dilakukan," tegas Sanchez dilansir Soccerway.

Masalah lain adalah cedera. Kreator serangan Portugal, Bernardo Silva, tumbang saat tampil di duel kontra Selandia Baru, Sabtu 24 Juni 2017 lalu. Silva mengalami cedera engkel dan sampai sekarang kondisinya belum diketahui.

Di kubu Chile, tandem Vidal, Charles Aranguiz, juga tumbang. Tenaga Aranguiz, disebutkan Pizzi, sangat dibutuhkan Chile.

Aranguiz diperlukan agar Pizzi bisa menyusun skema yang meredam agresivitas Ronaldo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya