Bara Api di 3 Ibukota Eropa

Laga Arsenal kontra Tottenham Hotspur
Sumber :
  • Action Images via Reuters / Andrew Couldridge

VIVA – Tiga kota besar di kawasan Eropa akan dibakar oleh laga derby pada akhir pekan ini. Tercatat, ketiga partai derby itu termasuk yang paling panas di negara masing-masing.

Pelatih Timnas Brasil Peringatkan Real Madrid soal Endrick

Dari daratan Inggris, London akan dipanaskan dengan duel antara Arsenal versus Tottenham Hotspur di Emirates Stadium. Partai ini digelar pada Sabtu 18 November 2017.

Kemudian, ada juga derby Roma dari Serie A Italia. Lazio bakal bertandang ke Estadio Olimpico, markas AS Roma, di hari yang sama.

Declan Rice: Rodri Salah Satu Pemain Terbaik di Dunia

Hanya berselisih satu jam, Madrid membara. Wanda Metropolitano akan menjadi tuan rumah untuk kali pertama dalam laga bertajuk derby antara Atletico Madrid versus Real Madrid.

Wow! Panas bukan? Tiga derby ini memang menarik untuk diikuti. Enam klub sekota tersebut selalu berlomba demi menjadi yang terbaik.

Arsenal Intai 3 Penyerang Ini

Arsenal dan Spurs, dua klub London Utara ini selalu adu sikut di setiap musimnya. Secara kasat mata, The Gunners pasti menyimpan sebuah dendam kepada Spurs.

Bagaimana tidak, prestasi Arsenal di musim lalu lebih buruk dari Spurs. The Lily Whites berhasil memecahkan rekor buruk yang menaungi mereka dengan finis di atas Arsenal pada musim 2016/17.

Ya, itu adalah kali pertama Spurs finis di atas Arsenal dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Manajer Arsenal, Arsene Wenger, di penghujung musim menyatakan sangat tertekan dengan fakta, Spurs mengangkangi mereka.

Bergeser ke Italia. Roma versus Lazio bisa menjadi sajian yang menarik di musim ini. Performa Lazio dan Roma sama-sama sedang bagus.

Keduanya pun bersaing untuk bisa mendapatkan posisi di empat besar. Lazio saat ini masih lebih unggul ketimbang Roma.

Elang Ibukota ada di posisi empat dengan koleksi 28 poin. Sedangkan, Roma di bawah mereka, berselisih satu angka saja.

Bergeser ke Madrid. Derby ini sangat menarik karena keduanya sedang kompak mengalami penurunan performa. Tapi, tetap saja baik Madrid dan Atletico bisa bersaing di papan atas klasemen sementara LaLiga.

Madrid lebih unggul atas Atletico. Mereka menempati posisi empat klasemen sementara LaLiga. Namun, yang patut dicatat, Madrid cuma unggul selisih gol.

Catatan pertemuan keduanya juga terbilang ketat. Dari 10 pertemuan terakhir, Madrid menang empat kali. Di sisi lain, Atletico berhasil membekuk Madrid dalam tiga kesempatan dan sisanya berakhir imbang.

Selanjutnya

Duel Kaleng Rombeng Vs Si Kalem

Ada pemandangan yang aneh dalam derby London Utara edisi pertama musim ini. Perang komentar antara manajer Arsenal dan Spurs justru tak terjadi.

Mauricio Pochettino, selaku bos Spurs, tak mau melempar perang urat saraf. Justru, Pochettino mengaku sangat mengagumi sosok manajer Arsenal, Arsene Wenger.

Pochettino merasa terpukau dengan usia panjang Wenger di Arsenal. Pria asal Argentina itu menilai tak mudah memimpin sebuah klub di kompetisi seketat Premier League.

Terlebih, dijelaskan Pochettino, Wenger telah memberikan warna berbeda di Arsenal. Sosok Wenger di Arsenal pun mengingatkan Pochettino akan Sir Alex Ferguson.

"Wenger merupakan inovator yang terdepan, seperti Ferguson. Sulit berinovasi. Tapi, Tapi, kalian harus mencoba membuat sebuah proyek di dalam ide dan filosofi yang bisa membuat klub menjadi lebih unggul. Mereka (Arsenal) di depan. Itu mengapa, rasa hormat dan kekaguman saya kepadanya sangat tinggi," ujar Pochettino dilansir Soccerway.

Saat Pochettino bersikap kalem, Wenger justru menunjukkan tindakan berbeda. The Professor justru mengedepankan mulut kotornya demi memancing emosi Spurs.

Pujian Pochettino dibalas dengan komentar angkuh Wenger. Dia mengajari Spurs bagaimana cara mendapatkan trofi.

Memang, harus diakui, torehan trofi Spurs kalah jauh ketimbang Arsenal. Dan, Wenger sudah memberikan 10 trofi untuk Arsenal. Itu sudah termasuk tiga gelar Premier League.

"Dengan menjaga saraf dan membuat pemain fokus pada hal-hal penting. Pada beberapa tahap, bertarung melawan rasa takut bahwa kami tidak mungkin bisa. Dasarnya, kalian perlu fokus pada apa yang penting dan jangan terlalu banyak berpikir tentang trofi," terang Wenger.

Mungkin, komentar ini hanya pancingan Wenger agar Pochettino membalas pernyataannya dan masuk ke dalam psywar yang sudah ditebar. Andai hal itu terjadi, Wenger akan dengan mudah mengendalikan Pochettino.

Tak usah heran dengan tabiat Wenger yang satu ini dalam derby London Utara. Sebab, pertandingan melawan Spurs, dianggapnya, memiliki aspek kebanggaan yang tak terbatas.

Selanjutnya

Madrid yang Kacau Jelang Derby

Derby Madrid kali ini terasa berbeda. Keduanya berada dalam situasi yang tak stabil di segala ajang.

Meski masih mampu bersaing di papan atas, Madrid dan Atletico tetap disorot. Terlebih bagi Madrid. Mereka tengah diterpa prahara yang serius.

Dimulai dari banyaknya pemain yang cedera. Hingga terjadinya kekacauan di dalam ruang ganti.

Pada awal musim, Madrid sudah dipusingkan dengan banyaknya pemain pilar yang mengalami cedera dan sakit. Dani Carvajal menjadi kasus paling serius bagi Madrid.

Carvajal diketahui menderita penyakit jantung, setelah melakoni pemeriksaan bersama Madrid. Akibatnya, dia harus absen panjang. Sektor pertahanan Madrid pun goyah.

Lini depan juga goyah. Trio BBC Madrid terganggu stabilitasnya karena Gareth Bale mendadak jadi manusia kaca. Bale sering absen karena cedera. Kondisi diperparah karena Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo mendadak tumpul.

Situasi di ruang ganti Madrid juga tak bagus. Sempat terjadi adu argumen antara dua pemain senior Madrid. Ronaldo diketahui bersitegang dengan sang kapten Sergio Ramos.

Cerita bermula saat Ronaldo mengkritik pelepasan tiga pemain, James Rodriguez, Alvaro Morata, dan Pepe. Dilepasnya ketiga pemain tersebut, dianggap Ronaldo, jadi petaka bagi Madrid.

Pendapat itu tak disetujui oleh Ramos. Dia justru menyatakan pendapat Ronaldo bisa saja menyinggung perasaan pemain Madrid lain. Ada benarnya juga.

Tapi, Ramos membuat Ronaldo marah saat mengungkapkan pendapatnya terkait kebutuhan Madrid akan sosok Neymar. Ramos memang mengakui, kehadiran Neymar di skuat Madrid bisa membuat mereka semakin kuat. Hanya saja, Ronaldo tak suka dengan pernyataan Ramos.

Demi meredam isu ini, pelatih Madrid, Zinedine Zidane, angkat bicara. Perbedaan pendapat antara Ramos dan Ronaldo bukanlah hal yang serius dan bisa diatasi dengan mudah.

"Itu bukan masalah yang berpengaruh besar terhadap kami. Memang, banyak masalah yang meliputi klub. Segala macam hal bisa terjadi. Dan, banyak pendapat pula yang bisa diungkapkan. Kami tetap tenang karena cuma fokus dengan masalah sepakbola," tegas Zidane dilansir Marca.

Selanjutnya

Derby Roma di Tengah Duka

Derby Roma kali ini akan diliputi aroma duka. Wajar, Italia baru saja menelan pil pahit. Mereka dipastikan tak tampil di Piala Dunia 2018.

Ini jadi catatan terburuk Italia dalam kurun waktu 60 tahun terakhir. Dan, bisa jadi, fokus para pemain Italia di derby Roma nanti akan terbelah.

Pelatih Roma, Eusebio Di Francesco, menyatakan kegagalan Italia ke Piala Dunia 2018 memang akan mengganggu konsentrasi para pemain lokal yang terdapat ke dalam dua tim.

Terlebih bagi dua pemain Roma, Daniele De Rossi dan Alessandro Florenzi. Keduanya merupakan saksi saat Italia disingkirkan Swedia dalam fase playoff.

Di Francesco berharap De Rossi dan Florenzi bisa melupakan tragedi tersebut. "Semoga keduanya bertarung dalam amarah yang positif dan membantu kami meraih kebanggaan," tegas Di Francesco dilansir Football Italia.

"Lazio? Mereka merupakan lawan kami yang paling sulit sejauh ini. Mereka punya kualitas dan kemampuan menyerang yang cepat. Ciro Immobile pemain paling berbahaya dan senjata paling mematikan." lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya