FIFA Tolak Pengajuan Indonesia soal 5 Pergantian Pemain?

Ilustrasi pertandingan sepakbola Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) coba mengajukan proposal penerapan aturan pergantian lima pemain di Liga 1 mendatang kepada otoritas tertinggi sepakbola dunia (FIFA). Akan tetapi, hingga kini belum ada jawaban resmi yang diumumkan kepada publik.

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Pihak klub sudah mulai pesimistis proposal tersebut ditolak. Sebab, dalam laws of the game FIFA tercantum aturan pergantian pemain yang wajib diterapkan dalam kompetisi kasta tertinggi setiap negara hanya boleh tiga pemain.

(Baca juga: Soal Regulasi Kompetisi, PSSI Berkaca pada Liga Jepang)

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

"Sepertinya balik ke tiga pemain ya. Kalau regulasi FIFA tidak bisa, ya kita ikuti saja lah," ujar Sekretaris Sriwijaya FC, Achmad Haris, kepada VIVA.co.id, Rabu 5 April 2017.

Penolakan tersebut membuat klub-klub harus bisa mencari cara baru memanfaatkan para pemain yang sudah terikat kontrak dengan mereka. Karena secara hitung-hitungan, hanya sisa tiga slot yang bisa diisi pemain senior dalam skuat utama.

Persib Bandung Waspadai Kekuatan Lini Depan MU

PSSI sudah memastikan tidak akan mengubah kebijakan penerapan peraturan untuk menurunkan tiga pemain di bawah 23 tahun sejak menit pertama. Belum lagi ditambah empat pemain asing, termasuk marquee player.

Hal senada juga disampaikan oleh Persipura Jayapura. Mereka menilai sudah sepatutnya kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air nanti menerapkan aturan seperti yang tertera dalam laws of the game.

“Tidak usah lah kita bikin versi sendiri. Untuk mengukur kompetisi berbobot atau tidak hanya dengan kita mengikuti aturan yang ada di FIFA atau AFC," tutur Sekretaris Persipura, Rocky Bebena.

(Baca juga: PSSI Masih Tunggu Respons FIFA Soal Regulasi Baru Liga 1)

Direktur Hubungan Internasional dan Media PSSI, Hanif Thamrin, mengklaim proposal yang diajukan mendapatkan apresiasi dari AFC. Namun tetap saja mereka belum bisa bernapas lega karena ujung keputusan ada pada FIFA.

"Kalau AFC, mereka sebenarnya tidak menganggap ini sebagai pelanggaran. Mereka justru mendukung kita untuk mencoba membicarakannya dengan FIFA. Karena, AFC lebih mengerti perkembangan dan uniknya sepakbola Asia," ungkapnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya