Kronologis Pelemparan Batu Bus Pemain Semen Padang

Persegres Gresik United Vs Semen Padang
Sumber :
  • Twitter/Liga1Match

VIVA.co.id - Insiden pelemparan bus pemain klub sepakbola Semen Padang FC terjadi di jalan depan kampus Universitas Muhammadiyah Gresik, Jawa Timur, pada Jumat petang, 21 April 2017. Akibat ulah oknum belum dikenal itu, kepala pemain Semen Padang, Riko Simanjuntak, bocor.

Semen Padang FC Didenda Rp100 Juta dan 3 Laga Tanpa Penonton

Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Gresik, Komisaris Polisi Nur Halim, membenarkan insiden pelemparan bus pemain Semen Padang itu. "Kejadiannya sekitar pukul 18.00 WIB, setelah bubaran tanding," katanya dihubungi VIVA.co.id melalui sambungan telepon seluler.

Memang, pada Jumat sore tim Semen Padang menjalani laga Liga 1 Gojek Traveloka melawan Persegres Gresik United di Stadion Tri Dharma Petrokimia Gresik, Jawa Timur. Semen Padang mampu menaklukkan tim tuan rumah dengan skor akhir 1-3.

PSBS Biak Buka Suara Terkait Kerusuhan Suporter di Kandang Semen Padang

 "Setelah laga, pemain Semen Padang naik bus dari stadion mau ke Surabaya," kata Nur Halim.

(Baca juga: Bus Dilempar Batu, Pemain Semen Padang Luka Parah)

Liga 1 Musim Depan Berisi Wakil Seluruh Pulau

Rencananya, bus mau ke Bandara Internasional Surabaya. Sesampai di Jalan Wahidin, tepatnya di depan kampus Unmuh Gresik, ada lemparan batu mengarah ke badan bus. "Mengenai kaca belakang bagian kanan," ujarnya.

Lemparan batu itu, jelas Nur Halim, mengenai kepala seorang pemain yang berada di dalam bus hingga bocor. Informasinya, mengalami luka-luka ialah Riko Simanjuntak.

 "Penumpang yang terkena lemparan batu langsung dibawa ke rumah sakit terdekat," katanya.

Luka yang dialami Riko, jelas Nur Halim, tidak berat. Kepalanya yang mengalami luka bocor ditangani dengan tiga jahitan. "Sekarang sudah selesai ditangani di rumah sakit dan meneruskan perjalanan ke Surabaya," tandas Nur Halim.

Dia mengatakan, polisi masih mencari siapa pelaku lempar batu tersebut. Saat kejadian, di lokasi tidak ada sekelompok suporter, baik pendukung Persegres maupun Semen Padang. "Karena itu kampus, jadi memang selalu ramai. Doakan saja kami segera menangkap pelakunya," kata Nur Halim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya