Persija Desak Polisi Usut Kasus Pembunuhan Jakmania

Direktur Umum Persija Jakarta, Gede Widiade
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan (23-05-17)

VIVA.co.id – Kabar duka datang dari kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania. Salah satu anggota mereka mengembuskan nafas terakhir setelah dikeroyok oleh gerombolan diduga kelompok suporter lain usai menyaksikan pertandingan Persija Jakarta melawan Bali United.

Pengakuan Jay Izdes, Bukti Sosok Ini Bukan Pemain Sembarangan di Timnas Indonesia

Suporter bernama Agen Astava (20) tewas dikeroyok ratusan orang yang diduga suporter Persib Bandung, Viking. Pengeroyokan ini terjadi si perempatan lampu merah Cibitung, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Minggu 22 Mei 2017 malam lalu.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade memang belum tahu persis kasus ini. Namun, dia berharap kasus ini disusut tuntas.

Persija Kurang Maksimal saat Kalahkan Persis, Ini Alasannya

"Saya belum tahu persis, tapi saya mendengar ada Jakmania yang meninggal karena perkelahian di luar area pertandingan, sangat jauh di Cikarang kira-kira 30 kilometer," kata Gede ditemui di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Selasa 23 Mei 2017.

"Tadi saya sudah perintahkan teman-teman Panpel bersama pengurus Jakmania untuk datang ke rumah duka memberikan santunan dan bela sungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga yang ditinggalkan," ucapnya.

Kerasnya Latihan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-23 Diungkap Pemain Persija

Tak hanya itu, Gede juga meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Ia berharap ketegasan dari aparat kepolisian, oleh karena kematian suporter fanatik Macan Kemayoran itu murni tindak pidana.

"Saya minta polisi bertindak tegas karena ini bukan lagi main-main, ini pidana murni. Jakmania selama ini sudah sabar, selalu mengalah. Tidak ada flare kita ikuti, tertib kita ikuti, semua kita taati peraturan itu. tapi akhirnya ada nyawa yang melayang. Saya minta ini ditindak tegas," desak Gede.

Gede mengaku sudah berupaya agar tak ada kejadian yang memakan korban. Setiap laga kandang Persija, Gede berkoordinasi dengan pihak keamanan agar situasi tetap kondusif. Ia mengaku ribuan personel gabungan aparat TNI dan Polri disebar di beberapa titik yang dianggap krusial.

 "Di setiap pertandingan kami mengerahkan dua ribu aparat keamanan gabungan baik TNI maupun Polri. Mereka menjaga hingga radius 20 kilometer dari areal pertandingan. Kita sudah antisipasi itu. Tapi rupanya ini terjadi juga. Sekali lagi kami minta diusut tuntas," ucap Gede.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya