Kecewanya Persija Usai 2 Ofisial Kena Pukul Bobotoh

Suasana panas usai pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yudhi Maulana

VIVA.co.id – Insiden memalukan terjadi usai Persija Jakarta menahan imbang Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu 22 Juli 2017. Bobotoh melempari skuat Persija dengan berbagai benda dan masuk ke dalam lapangan.

Prediksi Pertandingan Liga 1: Persib Bandung vs Persebaya Surabaya

Tak cuma masuk, beberapa oknum juga sempat mencoba menyerang skuat Persija. Ada dua ofisial Persija yang menjadi korban penyerangan.

Mereka adalah pelatih fisik, Yogi, dan masseur, Muhammad Aditya. Keduanya mendapatkan pukulan di wajah.

Dibantu Persija Jakarta, Persib Bandung Pastikan Tiket ke Championship Series

Kejadian ini membuat manajemen Persija geram. Mereka berniat melayangkan protes ke PT Liga Indonesia Baru dan PSSI, selaku otoritas yang berwenang.

"Saya dalam hal ini kecewa dengan panpel. Sebab, pengamanannya masih lemah. Seharusnya, penonton tak bisa menyusup ke area kami. Tapi, nyatanya Bobotoh dibiarkan masuk begitu saja, hingga akhirnya pelatih fisik kami kena pukul," kata Asisten Manajer Persija, Kolonel Ardhi Tjahjoko.

Nick Kuipers: Persib Bandung Harusnya Ungguli Persita 4-0 di Babak Pertama

"Kapten kami juga dipukul, tapi wasit tak memberikan reaksi apa-apa. Kami kecewa dan akan layangkan surat protes," tutur dia.

Kejadian ini membuktikan bahwa memang masih ada tembok penghalang yang begitu besar atas niatan rekonsiliasi The Jakmania dan Bobotoh. Aksi Bobotoh ke pemain Persija, menyulut emosi Jakmania.

Itu terlihat dari aktivitas di media sosial. Lewat media sosial, mereka memprotes adanya aksi pelemparan dan penyerangan Bobotoh terhadap skuat Persija.

"Sebenarnya, sudah ada upaya rekonsiliasi di antara dua pimpinan. Bahkan, sudah berjalan sejak setahun lalu. Namun, kejadian ini terus berulang," tutur Ardhi.

Bukan cuma Ardhi, gelandang Persija, Ramdani Lestaluhu, juga merasa kecewa dengan ulah Bobotoh. Ramdani meminta kepada Bobotoh agar bisa lebih dewasa.

"Suporter tak pantas bersikap seperti itu, harus dewasa. Bukannya lempar benda-benda dan bikin kericuhan. Menuju ruang ganti, kami dikejar. Bahkan, teman kami dipukul," ujar Ramdani.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya