- twitter.com/maduraunitedfc
VIVA – Kontroversi terkait keberhasilan Bhayangkara FC menjadi juara belum berhenti. Ternyata, masih ada pihak yang tak puas dengan keberhasilan Bhayangkara angkat trofi Liga 1.
Madura United menjadi pihak yang belakangan tak puas dengan kesuksesan Bhayangkara. Manajer Madura United, Haruna Sumitro, mengungkapkan ada pihak yang berupaya untuk mengajaknya bernegosiasi sebelum pertandingan.
Klaim Haruna adalah izin dari pertandingan Madura United sempat diancam untuk dicabut oleh Polres Bangkalan. Tiba-tiba, ada seseorang yang mendatanginya, dan menawarkan jalan damai.
"Tiba-tiba saja pertandingan bisa dilangsungkan. Ancaman pertandingan masih berlangsung. Kami sadar tekanan ini begitu kuatnya," kata Haruna dilansir Madura United TV.
Haruna pun menyindir operator Liga 1 dan PSSI. Disebutkan olehnya, setiap klub tak usah bertanding untuk bisa mendapatkan poin.
Sebab, masih diulas Haruna, poin bisa didapat dari negosiasi di atas meja. "Tak perlu lagi berjuang keras 90 menit di atas lapangan. Selamat kepada Bhayangkara yang juara liga lelucon. Namanya saja sudah Gojek, ya itu artinya guyonan kalau dalam Bahasa Jawa," ujar Haruna.
Pria berkacamata tersebut menyatakan bahwa jelang musim berakhir, semakin banyak kriminalisasi dalam sepakbola. Haruna pun tak ragu menyebut banyak agen yang bermain dalam proses kriminalisasi sepakbola jelang Liga 1 berakhir.
"Secara ikhlas Madura United jadi pundi-pundi denda PSSI. Saya pastikan, Komisi Disiplin akan denda kami lagi," sindir Haruna. (one)