Pemerintah Tuntut Laga Pamungkas Liga 1 Digelar Serentak

Menpora Imam Nahrawi bertemu Ketua Umum PSSI Letjen Edy Rahmayadi
Sumber :
  • Kemenpora/Naif Al'as

VIVA – Kontroversi yang menaungi kesuksesan Bhayangkara FC meraih gelar juara Liga 1 memancing pemerintah untuk bertindak. Melalui Kemenpora, pemerintah meminta agar pekan pamungkas Liga 1 digelar secara serentak.

Meski Sudah Malam, Maarten Paes Hadiri Rapat Kerja Komisi X DPR Pakai Baju Kerah Timnas Indonesia

Sukses Bhayangkara menjuarai Liga 1 memang penuh kontroversi. Itu bermula dari protes mereka ke Komisi Disiplin PSSI karena Mitra Kukar yang menurunkan pemain ilegal, Mohamed Sissoko.

Mitra Kukar kemudian dijatuhi hukuman oleh Komdis. Naga Mekes dinyatakan kalah dengan skor 0-3, dan harus membayar denda.

37 Pemain Diaspora Dicoba untuk Timnas Indonesia U-16

Keputusan ini membuat kubu Mitra Kukar terkejut. Sebab, mereka merasa tak mendapat pemberitahuan. Namun, belakangan Mitra Kukar mengakui kesalahannya yang tak membaca surel terkait pemberitahuan sanksi larangan bermain untuk Sissoko.

Menghindari kejadian serupa, Kemenpora meminta agar seluruh laga krusial pekan pamungkas digelar serentak dan ditayangkan langsung.

Tingkatkan Prestasi Pemuda dan Olahraga Nasional, Menpora RI dan Dispora DKI Berkolaborasi

Juara sudah ditemukan, mungkin pertandingan yang bisa disiarkan langsung adalah laga penentuan degradasi. Kemenpora juga meminta PSSI lebih proaktif dalam pemberitahuan sanksi atau hukuman terhadap seorang pemain hingga elemen klub lainnya.

"Kami juga meminta agar PSSI menyampaikan laporan secara lengkap terkait penyelenggaraan kompetisi setelah Liga 1 dan 2 selesai," begitu isi surat bernomor 11.9.1/Menpora/XI/2017, yang dikirimkan Kemenpora ke PSSI.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, menyatakan maklum terhadap kesulitan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru terhadap penyelenggaraan kompetisi musim ini.

"Namun, sangat disayangkan banyak kontroversi yang terjadi. Padahal, itu tak perlu, mengingat harapan dari seluruh elemen terhadap PSSI sangat tinggi," ujar Imam. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya