Ada 'Dosa' PSSI dan LIB dalam Hukuman WO Mitra Kukar

Manajer Madura United, Haruna Sumitro
Sumber :
  • VIVA.co.id/Riki Ilham Rafles

VIVA – Hukuman kalah walk out, 0-3 Mitra Kukar dari Bhayangkara FC di pertandingan pekan ke-33 Liga 1, Jumat 3 November 2017 meninggalkan polemik. Sebab, klub berjuluk Naga Mekes dihukum akibat memainkan pemain ilegal.

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Mohamed Sissoko yang dilarang tampil dalam dua pertandingan karena menginjak pemain Borneo FC tetap dimainkan Mitra Kukar kala menjamu Bhayangkara FC. Usai pertandingan, The Guardians mengadu kepada Komisi Disiplin PSSI.

Hanya selang dua hari kemudian, Komdis PSSI mengeluarkan keputusan. Mitra Kukar dinyatakan kalah 0-3, meskipun dalam hasil pertandingan sebenarnya mereka mampu menahan imbang Bhayangkara FC dengan skor 1-1.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Manajer Madura United, Haruna Sumitro melihat kejadian ini sebagai kesalahan bersama. Karena antara PSSI dan PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi tidak ada integrasi sistem yang bagus.

"Ini integrasi sistem yang tidak jalan," tutur Haruna, saat menghadiri diskusi bersama PSSI Pers di Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Persib Bandung Waspadai Kekuatan Lini Depan MU

Yang menjadi rujukan Haruna adalah tidak adanya nama Sissoko dalam nota larangan bertanding (NLB). Padahal surat tersebut menjadi acuan utama pengawas pertandingan dan klub untuk melihat pemain yang tidak bisa diturunkan.

"Harus ada aturan mengenai kasus darurat. Kalau aturan itu ada, masalah Sissoko, (operator) Liga juga bisa kena hukuman. PSSI dan LIB tidak mengingatkan," imbuhnya.

Meskipun pada akhirnya Mitra Kukar mengakui lalai dalam membaca surat elektronik yang dikirimkan Komdis PSSI terkait hukuman Sissoko. Namun, tidak tercantumnya nama pemain asal Prancis dalam NLB haru dapat evaluasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya