- REUTERS/Lucy Nicholson
VIVA.co.id - Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) menolak permintaan LaLiga untuk melakukan penyelidikan pada Manchester City. Menyusul ditengarainya ManCity melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).
UEFA saat ini tengah melakukan penyelidikan kepada Paris Saint-Germain (PSG) terkait pelanggaran FFP. Ini tak lain karena besarnya belanja tim asal Prancis tersebut di bursa transfer musim panas lalu.
Di mana, PSG menghabiskan dana sebesar 238 juta euro atau Rp 3,7 triliun untuk membeli pemain. Yang termahal adalah mendatangkan Neymar dari Barcelona dengan harga 222 juta euro.
LaLiga meminta UEFA melakukan hal yang serupa kepada ManCity. Sebab, tim asuhan Josep Guardiola itu juga sudah belanja pemain hingga 244,3 juta euro atau sekitar Rp3,86 triliun.
Kedua tim itu ditenggarai mendapat suntikan dana dari sang pemilik yang merupakan taipan asal Timur-Tengah. LaLiga menilai PSG dan ManCiy telah melakukan pembelian pemain yang tidak masuk di akal.
"Baik PSG maupun Man City mendapat keuntungan dari sponsor yang tidak masuk akal secara ekonomi dan nilainya tidak wajar," demikian pernyataan LaLiga.
"LaLiga meminta UEFA melanjutkan penyelidikan dengan mempertimbangkan apa saja yang sudah dilakukan PSG. Selain itu, LaLiga meminta UEFA membuka penyelidikan serupa ke Manchester City," lanjut pernyataan tersebut.
UEFA pun langsung menanggapi desakan dari LaLiga. Mereka dengan tegas tidak akan melakukan investigasi kepada tim asal Premier League tersebut karena tidak berdasar.
"Tidak ada investigasi yang akan dilakukan pada Manhester City mengenai peraturan FFP. Laporan yang menyebut soal penyelidikan itu tidak berdasar," demikian pernyataan UEFA, seperti dilansir BBC Sports.