Riset: Urin Bisa Jadi Pengisi Daya Ponsel

Charger ponsel bergerak karya mahasiswa ITS Rudi Rahmanto
Sumber :
  • Antara/ Bhakti Pundhowo
VIVAnews
Putri Anne Blak-blakan Belum Bisa Move On dari Arya Saloka?
- Alat pengisi daya (charger) sudah menjadi bagian tak terpisahkan bagi pengguna gadget.  Masalah muncul saat sedang bepergian, dan lupa membawa pengisi daya. Padahal alat itu sangat dibutuhkan agar ponsel tetap hidup.

Masa Penahanan Siskaeee Diperpanjang Polisi

Kini, seperti dilansir Huffingtonpost Rabu 17 Juli 2013, ilmuwan Inggris telah menemukan cara alternatif yang unik untuk mengisi daya ponsel. Bahannya adalah urin alias cairan kencing.
Pria Ini Belajar Mengemudi Bermodal Lihat Youtube, Hasilnya Mobil Hancur Tabrak Tembok


Peneliti di University of the West England bersama dengan Bristol Robotics Laboratory mengatakan urin memungkinkan untuk mengisi daya baterai.

Bagaimana caranya? Tim peneliti memanfaatkan sel bahan bakar mikroba (MFC) pada urin yang dapat mengubah kotoran menjadi energi listrik.


Apakah terbukti? sejauh ini tim peneliti telah sukses menguji fungsi lain urin ini pada ponsel Samsung. Energi urin bisa membuat ponsel digunakan untuk panggilan telepon, mengirim teks sampai browsing internet.


Kendati telah berhasil, tim masih ingin menyempurnakan metode konversi energi sehingga bisa memasok baterai ponsel sampai penuh.


"Keindahan sumber bahan bakar yaitu kita tidak tergantung pada sifat angin dan matahari yang tak menentu. Kita sebenarnya menggunakan kembali kotoran untuk menciptakan energi," jelas peneliti senior di University of the West of England, Ioannis Ieropoulos, Ph.D.


Ide Ieropoulos memang unik, tapi konsep mengubah kotoran jadi energi ini bukan yang pertama kalinya. Pada 2005 silam, ilmuwan Singapura telah meluncurkan baterai yang dapat diaktifkan dengan cairan biologis. Bedanya, tim peneliti Singapura menggunakan urin hanya sekali pakai khusus untuk peralatan medis.


Upaya mengoptimalkan urin sebagai sumber energi juga dilakukan salah seorang insinyur kimia pada November silam, yaitu generator bertenaga urin. Sayangnya proyek ini gagal menghasilkan tenaga yang optimal.


Penelitian yang dilakukan tim Ieropoulos merupakan bagian dari proyek berkelanjutan yang didanai Bill & Melinda Gates Foundation dan Engineering and Physical Sciences Research Counci Inggris.  (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya