Gerhana Matahari Total Akan Disusul Gerhana Bulan

ILustrasi-Gerhana bulan
Sumber :
  • ANTARA/Adiwinata Solihin

VIVA.co.id – Setelah fenomena alam langka Gerhana Matari Total (GMT) yang akan terjadi 9 Maret 2016, bakal ada fenomena alam lain yaitu gerhana bulan. Fenomena itu akan menyusul 14 hari setelah GMT.

Gerhana Matahari, Malaysia 'Rayakan' dengan Telur Berdiri

“Ya (terjadi), Gerhana Bulan Penumbra atau tidak terlalu jelas bayangan bumi, pada 23 Maret 2016,” ujar Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin  kepada VIVA.co.id melalui pesan pendek, Jumat, 26 Februari 2016.

Thomas menjelaskan, pada umumnya gerhana bulan akan muncul empat belas hari sebelum atau sesudah fenomena GMT. Seperti halnya GMT, Thomas mengatakan, Gerhana bulan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap perubahan bumi.

Walau Kecewa, Menristek Takjub dengan Gerhana Matahari Total

“Tidak berdampak pada bumi, selain yang biasa terjadi terkait dengan pasang surut laut,” jelasnya.

Jebolan Departemen Astronomi Universitas Kyono, Jepang itu mengatakan gerhana bulan tersebut akan terlihat di wilayah Indonesia, Asia Timur sampai Pasifik.

FOTO: Gerhana Matahari Total dari Langit Samudera Pasifik

Diketahui, gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.

Sedangkan Gerhana Bulan Penumbra merupakan fenomena yang terjadi saat bulan tepat berada di bayangan penumbara atau bayangan yang tidak terlalu jelas (kabur) dari bumi. Dengan demikian, bulan saat itu akan muncul sedikit redup dari biasanya. Perubahan ini biasanya sulit dideteksi dengan mata dan hanya bisa diukur dengan alat khusus.

Gerhana Matahari Total 2016 di Perairan Belitung

Gerhana Matahari Total Muncul Lagi Tahun Depan

GMT itu hanya melintasi wilayah Amerika Serikat saja.

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2016