Saksikan Puncak Hujan Meteor Perseid Dinihari Nanti

Hujan Meteor Perseid
Sumber :
  • REUTERS/Ognen Teofilovski

VIVA.co.id – Bagi Anda yang melewatkan puncak hujan meteor Perseid pada 11 Agustus 2016, masih ada kesempatan pada tengah malam sampai subuh esok hari.

BPBD Sebut 6 Pohon Tumbang di Jakarta Akibat Hujan Disertai Angin Kencang

Puncak hujan meteor Perseid memang terjadi pada 11 dan 12 Agustus 2016. Meski hujan meteor Perseid merupakan fenomena tahunan, tapi momen saat ini cukup spesial, sebab penampakan hujannya lebih deras.

"Ya malam ini, mulai pukul 01.00-05.00 di langit Timur sampai Utara," ujar Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin kepada VIVA.co.id, Jumat 12 Agustus 2016.

UEA Tenggelam, Warga Ceritakan Kengerian Banjir Dubai

Profesor riset astronomi dan astrofisika itu mengatakan, hujan meteor itu bisa disaksikan oleh warga yang tinggal atau sedang di Tanah Air.

"Seluruh wilayah Indonesia berpotensi melihat dengan tiga syarat, cuaca cerah, jauh dari polusi cahaya dan medan pandang tak terhalang gedung atau pohon," kata Thomas.

Bandara Dubai Banjir Hebat, Peristiwa Cuaca Bersejarah yang Mengguncang UEA

Hujan meteor Perseid kali ini diperkirakan punya penampakan yang lebih spektakuler dibanding penampakan tahunan seperti biasanya.

Gravitasi Planet Jupiter telah mendorong puing-puing komet tersebut menjadi rumpun yang lebih padat, dan hasilnya menjadikan hujan meteor yang lebih lebat. Jika biasanya hujan meteor Perseid tahunan menampakkan 80-120 an meteor per jam, menurut pakar meteor NASA, Bill Cooke, maka pada puncak hujan meteor Perseid pada 11-12 Agustus 2016, puncak hujan meteor bisa dilalui 200-300 meteor.

Meteor Perseid bisa dilihat dari konstelasi Perseus. Swift-Tuttle terakhir kali berada dekat dengan Bumi pada 1992 dan akan mendekat lagi pada 2126. Meteor ini diprediksi baru akan datang lagi pada 12 Agustus 2028.

Hujan meteor Perseid bukan sebuah penampakan yang langka. Fenomena alam hujan meteor itu terjadi setiap tahun mulai dari pertengahan Juli sampai akhir Agustus. Hujan meteor Perseid itu terjadi saat Bumi melalui debu dan puing-puing ribuan tahun dari komet berdiameter 26 kilometer, Swift-Tuttle. Komet ini tercatat mengorbit Matahari setiap 133 tahun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya