Siswi Umur 12 Tahun Bikin Program Deteksi Reaksi Bahaya Obat

Sofia Tomov, ilmuwan muda
Sumber :
  • www.businessinsider.co.id/Sofia Tomov

VIVA.co.id – Sofia Tomov, seorang murid sekolah berusia 12 tahun di Kota Knoxville, negara bagian Tennessee, Amerika Serikat, berhasil menciptakan sebuah program komputer berupa algoritma untuk membaca apakah sebuah obat berbahaya atau tidak bagi tubuh jika dikonsumsi.
 
Menurut harian Telegraph, Senin 10 Oktober 2016, terobosan baru oleh Sofia selanjutnya akan digunakan oleh para dokter di rumah sakit. Sofia ternyata adalah salah satu finalis kompetisi 3M Young Scientist Challenge 2016, sebuah kompetisi sains bergengsi bagi siswa sekolah menengah.
 
Program yang ciptakan Sofia tersebut akan mengidentifikasi mutasi genetik dari si pasien. Jika diresepkan oleh dokter, program Sofia dapat mendeteksi apakah obat tersebut berbahaya atau tidak bagi tubuh si pasien.
 
Menurut laporan, angka terbaru reaksi negatif terhadap obat, menjadi penyebab keempat kasus kematian di Amerika Serikat (AS).
 
“Untuk pasien dalam situasi darurat, seperti serangan jantung atau kejang, ini adalah risiko kesehatan yang besar,” tulis situs 3M Young Scientist Challenge 2016.
 
Si peneliti muda itu berambisi untuk mendapatkan gelar doktor ilmu komputer dan ingin memulai perusahaan sendiri. Sofia mengungkapkan, saat ini banyak pekerjaan yang harus ia lakukan sebelum inisiatifnya dapat diimplementasikan.
 
Temuan deteksi obat itu bukan penemuan pertama Sofia. Tercatat, Sofia saat ini sedang menunggu paten dari hasil penelitian sebelumnya.

MA Amerika Serikat Batasi Peredaran Pil Aborsi
Ilustrasi ibu hamil.

5 Tips Aman dan Nyaman Mudik untuk Ibu Hamil, Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter Kandungan

Mudik menjadi tradisi yang sangat dinantikan oleh banyak orang, terutama menjelang hari raya. Hal ini sering kali membuat ibu hamil was-was mengingat perjalanan panjang.

img_title
VIVA.co.id
27 Maret 2024