Samsung Ingin Bawa 'Smart Things' ke Indonesia

Logo Samsung.
Sumber :
  • REUTERS/Kim Hong-Ji/File Photo

VIVA.co.id – Tren Internet of Things (IoT) di Indonesia akan menghasilkan sekira 29,5 miliar perangkat yang terkoneksikan pada 2020 nanti di seluruh dunia. Dari angka itu, sebanyak 8,6 miliar unit perangkat akan berasal dari Asia Pasifik kecuali Jepang.

Tim Cook Datang ke Indonesia Besok, Apple Turun Takhta

Perkiraan itu merupakan data terbaru dari perusahaan riset, IDC terkait IoT. Dari data itu, yang menarik, Indonesia akan menjadi negara dengan pengeluaran IoT terbesar nomor empat, setelah India dan sebelum Australia.

Pengeluaran terbesar untuk perangkat yang terkoneksi internet di Indonesia ini merupakan celah yang cukup besar untuk digarap oleh perusahaan penyedia perangkat. Samsung merupakan salah satunya yang tertarik menggarap IoT di Indonesia, dengan menyediakan apa yang disebutnya sebagai Smart Things.

Daftar Lengkap Harga HP Samsung per 16 April 2024

Samsung Smart Things merupakan perangkat rumah tangga yang dikembangkan oleh perusahaan asal Korea Selatan itu untuk menunjang Smart Home. Dengan paket perangkat Smart Things itu, semua perangkat akan bisa terhubung dan terkoneksikan, kemudian diatur dengan sebuah remote control.

"Starter Pack Smart Things di Amerika kami jual seharga US$250. Terdiri dari Startet Kit, Hub, Motion Sensor, Multisensor, dan Power Outlet. Mudah-mudahan tidak lama lagi kami bisa membawanya. Kami harap tahun depan," ujar Corporate Marketing Director Samsung, Jo Semidang, di Jakarta, Senin 31 Oktober 2016.

Catat Kemunculan Samsung Galaxy S24 FE ke Publik

Jo mengatakan, banyak hal yang harus diselesaikan terlebih dahulu untuk bisa memasukkan Smart Things ke Indonesia. Selain persoalan sertifikasi perangkat, akan ada perubahan terkait dengan standardsasi desain perangkat, dan juga masalah kapasitas produksi.

"Perangkat yang dijual di Amerika memiliki standar dan desain yang berbeda dengan Indonesia. Misalnya bentuk colokan yang berbeda desain di US dengan Indonesia. Atau lampu yang harus kami desain khusus, bekerja dengan produsen lampu. Seperti sekarang, ada buatan Osram yang sudah terkoneksi dengan Smart Thing kami. Demikian juga dengan Kapasitas produksi yang harus siap," kata Jo.

Dia yakin, suatu saat Smart Thing bisa menjadi tren di Indonesia. Dengan Smart Things App, pengguna dapat mengatur seluruh perangkat yang terkoneksi, memberikan kebebasan kepada konsumen untuk berkomunikasi dan mengatur rumah, di mana pun berada.

Beberapa kelebihan Smart Things di antaranya, menambahkan dan berbagi perangkat ke dalam aplikasi agar bisa terkoneksi dengan Smart Home. Bahkan daftar perangkat yang terinstal di aplikasi Smart Things bisa dimodifikasi. Selain itu, pengguna juga bisa mendapatkan notifikasi, memilih dan mengatur notifikasi peringatan yang diinginkan soal keadaan rumah atau perangkatnya.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya