Orang Melanesia Punya Gen dari Manusia Purba Misterius

Suku Asmat di Provinsi Papua
Sumber :
  • REUTERS/Muhammad Yamin

VIVA.co.id – Tim ilmuwan University of Texas MD Anderson Cancer Center, Amerika Serikat menemukan bahwa orang Melanesia membawa gen dari subspesies manusia punah yang selama ini belum teridentifikasi. Orang Melanesia merupakan populasi yang berasal dari gugus kepulauan, dari Maluku lalu ke timur sampai Pasifik bagian barat, serta utara dan timur laut Australia.

Bayi Baru Lahir Miliki 3 DNA dalam Dirinya, Kok Bisa?

Temuan tim tersebut membantah publikasi penelitian sebelumnya yang membeberkan bukti nenek moyang manusia prasejarah telah kawin dengan dua subspesies manusia yaitu  Neanderthal dan Denisovan.

Penelitian sebelumnya mengklaim telah menemukan gen Neanderthal dan Denisovan yang kawin dengan nenek moyang manusia pada manusia modern Asia, Eropa dan Melanesia pada saat ini. 

Cek Fakta: Vaksin COVID-19 Dapat Merusak DNA Manusia

Dasar menentukan orang Melanesia menggarisi gen dua subspesies manusia itu juga didasari dengan karakteristik manusia modern saat ini. Di antaranya melihat warna kulit, tingkat metabolisme, risiko untuk kecanduan merokok, sampai depresi.
 
Namun, dikutip Tech Times, Selasa 1 November 2016, klaim penelitian sebelumnya itu terbantahkan dengan hasil temuan dari tim University of Texas MD Anderson Cancer Center itu. 

Dalam studinya, tim universitas yang dipimpin oleh pakar genetik statistik, Ryan Bohlender itu meneliti jumlah DNA Neanderthal dan Denisovan pada manusia modern saat ini. Dengan menggunakan model analisis komputer, tim Bohlender mengatakan, mereka menemukan orang Cina dan Eropa membawa sekitar 2,8 persen DNA Neanderthal.

Polisi Ambil DNA Istri dan Anak Terduga Teroris Ditembak di Riau

Para peneliti juga menemukan, para pemukim modern di daerah Pasifik Selatan, memiliki 2,74 persen DNA berasal dari Neanderthal. 

Sementara, kehadiran DNA Denisovan pada orang di Pasifik Selatan rata-rata sekitar 1,11 persen saja, tergolong rendah bila dibandingkan dengan perkiraan penelitian lain yang kisaran tiga sampai enam persen.

Dengan temuan jumlah DNA sub spesies manusia itu, tim Bohlender menyimpulkan, orang Melanesia kemungkinan berkembang biat dengan subspesies manusia ketiga, di luar Neanderthal dan Denisovan. 

"Salah satu pemahaman penting dari pengamatan ini yaitu (manusia) modern non Afrika dan populasi kuno berbagi mutasi gen dibanding (ide) tidak ada campuran di antara mereka (orang Melanesia dan Neanderthal-Denisovan)" ujar Bohlender.  
 
Subspesies manusia Neanderthal dan Denisovan diketahui telah bermigrasi dari Afrika sekitar 300 juta tahun silam dan bermukim di Eropa dan beberapa wilayah di Asia Barat. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya