Berkenalan dengan Semut yang Akan Ambil Alih Dunia

Semut api
Sumber :
  • Wikipedia

VIVA.co.id – Sebuah survei biodiversity yang dilakukan di sebuah hutan kuno di Ethiopia menemukan hal yang sangat luar biasa. Dalam laporannya, peneliti memprediksi jika sekumpulan serangga bisa menyerbu ke seluruh dunia dan mengambil alih bumi.

Kisah Semut yang Turut Bertasbih pada Allah, Ini Dalil Menurut Hadis

Hal ini diungkap saat ilmuwan menemukan bukti adanya semut dari spesies Lepisiota canescens  yang memperlihatkan pembentukan superkoloni. Sejatinya hanya ada 20 spesies serangga yang diketahui bisa melakukan hal ini namun ilmuwan memperingatkan jika Lepisiota ini telah memulai invasinya secara global.

Lepisiota canescens, semut Ethiopia yang akan menginvasi duniaLepisiota canescens, semut Ethiopia yang akan menginvasi dunia

Dokter Indonesia Dapat Kesempatan Berkarier di Korea

Superkoloni yang dimaksud ilmuwan adalah sarang tunggal yang bisa menyelimuti wilayah sampai ribuan mil. Superkoloni pada semut Lepisiota ini memiliki ukuran yang cukup beragam. Terpanjang mencapai 38 kilometer.

"Spesies yang kami temukan di Ethiopia ini memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi hewan yang bisa menyerbu dunia, mengganggu koloni manusia," ujar peneliti Magdalena Sorger, dikutip dari Daily Mail, Kamis, 24 November 2016.

Viral TikToker Ini Eksperimen Buat Agar-agar Semut Terus Mukbang

Dikatakan Sorger, penemuan ini dianggap cukup signifikan karena didukung dua hal. Pertama, formasi superkoloni oleh semut sangat jarang terjadi dan hanya bisa dilakukan oleh 20 spesies di seluruh dunia, termasuk Lepisiota. 

Sedangkan yang kedua, kata Sorger, Lepisiota telah membuat beberapa kekacauan di sejumlah wilayah. Pertama adalah saat mereka menginvasi Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan, dan satu peristiwa saat mereka berhasil melumpuhkan pelabuhan Darwin di Australia selama beberapa hari.

Di Ethiopia, hutan yang diteliti ilmuwan ini memang mengelilingi beberapa gereja Ortodok kuno, yang salah satunya telah berusia 1.500 tahun. Ukurna hutan ini bisa mencapai 400 hektare.

Temuan Sorger dan timnya ini telah dipublikasikan pada jurnal Insectes Sociaux pada November ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya