Resolusi Bos Facebook, Temui Semua Warga AS dan Edukasi Hoax

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg
Sumber :
  • Reuters/Mariana Bazo

VIVA.co.id – Chief Executive Officer sekaligus pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, tengah dihadapi tudingan mengenai isu informasi palsu atau hoax, sensor, dan bias di media sosialnya. Permasalahan tersebut akan membuat Zuckerberg untuk 'turun gunung' guna mengedukasi para penggunanya.

Viral, Mark Zuckerberg Ungkap Kepincut dengan Buku Tokoh Pemikir Islam Ini

Edukasi yang dimaksud adalah salah satunya dengan mendengarkan langsung para penggunanya. Sehingga, Zuckerberg dapat mengetahui apa yang harus dilakukannya dalam mencari solusi masalah hoax yang menyebar di media sosial.

Zuckerberg telah menyatakan dengan tegas untuk mengatasi persoalan-persoalan yang tengah melanda Facebook tersebut. Hal itu ia ungkapkan melalui postingan di akun Facebook, baru-baru ini.

Mark Zuckerberg Introduces Search by Date Feature on WhatsApp

"Pekerjaan saya adalah tentang menghubungkan dunia dan memberikan semua suara. Saya ingin secara pribadi mendengar lebih banyak suara tahun ini," dikutip dari Tech Crunch, Rabu 4 Januari 2017.

Bahkan, suami dari Priscilla Chan ini menjadikan kunjungan bertemu dengan para penggunanya di setiap wilayah di Amerika Serikat, sebagai sebuah resolusi pribadi yang diharapkan tercapai pada 2017.

Mark Zuckerberg Punya Kabar yang Bikin Pengguna WhatsApp Tersenyum

"Tantangan pribadi saya untuk 2017 adalah mengunjungi dan bertemu orang-orang di setiap negara bagian Amerika Serikat sampai akhir tahun. Setelah tahun lalu penuh gejolak, harapan saya untuk menantang hal ini keluar (mencari solusi) dan berbicara dengan orang tentang bagaimana mereka kembali hidup, bekerja, dan berpikir tentang masa depan," tuturnya.

Resolusi bos Facebook mengenai target pada tahun baru, bukan hal baru. Tahun-tahun sebelumnya, Zuckerberg juga mengucapkan harapan-harapannya pda pembuka tahun baru, seperti pada saat itu ia mengucap resolusi dapat berbahasa Mandarin, membaca 25 buku, sampai membangun kecerdasan buatan untuk diri pribadi di rumahnya.

"Selama beberapa dekade ini, teknologi dan globalisasi membuat kita lebih produktif dan terhubung. Hal ini telah menciptakan banyak manfaat, tetapi untuk banyak orang juga telah membuat hidup lebih menantang. Ini telah memberikan kontribusi untuk rasa yang lebih besar dari divisi daripada aku merasa dalam hidup saya. Kita perlu menemukan cara mengubah permainan sehingga bekerja untuk semua orang," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya