Antibiotik Ampuh Pembunuh Bakteri Hanya Ada di Indonesia

Ilustrasi antibiotik.
Sumber :

VIVA.co.id – Dewasa ini, dunia kesehatan memiliki pekerjaan rumah yang berat, yakni mencari cara untuk bisa mematikan bakteri yang saat ini kebal terhadap obat. Kekuatan bakteri itu dikabarkan bisa dimatikan dengan mengambil darah hewan purba yang masih hidup di Indonesia, Komodo.

Cari Madu, Warga Rinca Manggarai Barat Digigit Komodo

Komodo naga merupakan kadal terbesar di dunia, bahkan disebut sebagai sisa-sisa hewan purba, kerabat dinosaurus yang masih hidup sampai saat ini. Tubuh Komodo memiliki panjang sampai 3 meter dan berat sampai 70 kilogram. Hewan itu hanya hidup di lima pulau kecil di Indonesia.

Siapa sangka, hewan yang saat ini masuk kategori dilindungi itu memiliki kekuatan yang bisa menyembuhkan penyakit akibat bakteri. Darah Komodo dipercaya bisa menjadi antibiotik ampuh, di mana saat ini bakteri makin kebal terhadap antibiotik.

Pesawat AirAsia Tegelincir di Bandara Komodo, Begini Penjelasan Manajemen

Dilansir melalui Science Alert, sekelompok peneliti dari George Mason University telah menemukan keampuhan dari darah Komodo ini. Menurut mereka, fragmen protein dalam darah Komodo memiliki sifat antimikroba yang bisa membantu melawan bakteri beracun. Fragmen protein inilah yang bisa digunakan untuk mengembangkan obat baru melawan resistensi antibiotik.

Penelitian sebelumnya menemukan jika mulut Komodo atau Varanus komodoensis memiliki lebih dari 57 macam bakteri berbahaya. Belum diketahui dari mana bakteri itu berasal namun sepertinya itu berasal dari sumber air minum Komodo yang terkontaminasi limbah.

Video Detik-detik Keganasan Komodo Telan Kambing

"Seringnya Komodo mengkonsumsi hal ini menjadikannya resisten terhadap virus mematikan di mulut. Kami pun mengambil sampel darah Komodo dan menganalisanya untuk menemukan jejak, apa yang disebut dengan cationic antimicrobial peptides (CAMPs)," ujar ahli biokimia, Monique van Hoek.

Menurut Hoek, fragmen protein ini dimiliki oleh hampir semua makhluk hidup dan berperan sebagai sistem kekebalan tubuh alami atau bawaan. Penelitian sebelumnya, yang dilakukan 2015, juga mengidentifikasi adanya peptida seperti ini dalam darah buaya.

Dalam penelitian yang telah dilaporkan di Journal of Proteome Research, mereka mengaku telah mengembangkan sistem itu di laboratorium. Mereka menggunakan nanopartikel bermuatan negatif dari hydrogel untuk menangkap peptida dalam sampel darah. Analisa selanjutnya, mereka mengidentifikasi 48 jenis CAMP yang potensial. Dari 48, sebanyak 47 peptida berasal dari protein histon, yang dikenal juga memiliki sifat antimikroba.

Kemudian tim melakukan sintesa pada delapan peptida lalu menguji coba melawan dua bakteri mematikan, yang dikenal dengan superbugs, yakni Pseudomonas aeruginosa, and Staphylococcus aureus atau MRSA.

Dari delapan peptida buatan, tujuh di antaranya sangat efektif membunuh kedua bakteri yang dikembangkan di lab, sedangkan satu jenis peptida lainnya hanya efektif melawan P. aeruginosa.

Meski baru tahap awal namun ilmuwan merasa temuan ini memberikan pencerahan pada dunia kesehatan yang sibuk mencari cara membuat antibiotik ampuh membunuh superbug. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya