- University of Utah
VIVA.co.id – Mengoperasi otak merupakan salah satu pekerjaan berat. Salah atau terlambat mengambil langkah bisa berakibat fatal bagi pasien. Untuk mengurangi tingkat kesalahan pada operasi otak, peneliti Universitas Utah, Amerika Serikat menciptakan terobosan mesin robot untuk operasi otak.
Dikutip dari Futurism, Senin 8 Mei 2017, mesin robot yang dikembangkan peneliti itu bisa meringkas proses operasi otak yang umumnya berjalan dua jam menjadi singkat, hanya 2,5 menit.
"Ini bukti dasar, robot ini mampu menjalankan operasi kompleks," ujar tim peneliti dalam jurnal Neurosurgical Focus.
Peneliti menjelaskan dalam kerjanya, robot ini dipandu untuk menyelesaikan area rentan pada tengkorak. Sebelum robot masuk ke kepala pasien, peneliti telah memetakan kepala dan otak pasien berbasis data CT scan. Kemudian peneliti memasukkan robot yang sudah diprogram tersebut.
"Kami bisa memprogram robot ini untuk mengebor tulang secara aman dengan menggunakan kriteria CT scan pasien," ujar pemimpin tim peneliti, William Couldwell.
CT scan akan memandu agar robot menghindari lokasi saraf atau pembuluh darah. Dengan ini, maka mesin robot itu bisa memperbesar peluang menyelamatkan pasien operasi otak. Skema ini dipandang juga menolong bagi pasien anestesia.
Selain itu, peneliti menuturkan, mesin robot ini berpotensi mengefisienkan proses operasi yang mana umumnya berjalan berjam-jam. Dengan operasi yang singkat, maka otomatis menghemat biaya operasi.
