Internet Bakal Makin Kencang Berkat Google

Ilustrasi Internet of Things (IoT).
Sumber :
  • www.pixabay.com/geralt

VIVA.co.id – Google sudah menyiapkan cara agar akses internet bisa makin kencang. Salah satu caranya yakni menyiapkan algoritma baru yang mengendalikan dan mengelola transmisi data. 

Koneksi Internet Cepat, Solusi Kerja yang Produktif dan Efisien

Dikutip dari Business Insider, Selasa 25 Juli 2017, perusahaan digital raksasa itu sudah menyiapkan algoritma pengendali macet data yang baru bernama, Google Bottleneck Bandwidth and Round (BBR). Algoritma ini bekerja untuk memaksimalkan kecepatan internet. 

Algoritma pengendali macet data sudah menjadi standar pada 1980-an, yang  bekerja melambatkan transfer data saat mendeteksi adanya jaringan yang makin kelebihan muatan. Metode melambatkan data saat sebuah jaringan kelebihan muatan, memang rumit tapi langkah ini secara signifikan memengaruhi kecepatan. 

Kecepatan Internet Indonesia Setara Kamboja dan Myanmar

Algortima jenis ini sudah dibuktikan oleh Google. Dalam paparannya di blog perusahaan, sejak menggunakan algortima pengendali macet ini pada YouTube, platform video Google itu mengalami peningkatan kecepatan 4 persen di seluruh dunia dan kenaikan 14 persen di beberapa negara. 

Algoritma baru BBR yang sudah dua tahun disiapkan Google ini punya tugas yang sama dengan algoritma sebelumnya. 

Bekasi Jadi Kota dengan Internet Paling Ngebut di Indonesia

Staf perekayasa software senior di Google, Neal Cardwell menjelaskan, algoritma BBR merupakan contoh lain bagaimana Google berkomitmen untuk memperbaiki kecepatan jaringan internet.

"Google ingin membantu internet jadi secepat mungkin," jelas Cardwell. 

Dengan menerapkan algoritma BBR, maka apa pun yang terhubung ke internet secara otomatis akan mengurangi separuh kecepatannya, jika mendeteksi adanya unit data yang tersesat di tengah kemacetan trafik. Algoritma baru yang dikembangkan Google itu memberi jalan kepada jaringan untuk memprediksi unit data yang hilang, ke mana unit data itu akan pergi. Dengan kemampuan itu, maka Google bisa menghindari laju transfer data yang melambat akibat banyaknya trafik dalam sebuah jaringan.

Cardwell menuturkan, Google sedang memperjuangkan algoritma BBR bisa dimasukkan dalam standar Protokol Kendali Transmisi yang mendasari seluruh internet. Terkait hal ini sudah dilakukan pembicaraan.   

Inovasi algoritma BBR bukan merupakan upaya pertama kali Google dalam mempercepat kecepatan internet. Sebelumnya, Google sudah memelopori teknologi misalnya protokol QUIC yang berupaya mengurangi kemacetan trafik dan memercepat kecepatan transfer. Google juga menempuh cara lain untuk mempercepat akses internet, yakni dengan mengembangkan inovasi pada sisi browser Google Chrome, sehingga membuat aplikasi web bisa tampil lebih lancar.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya