Telkomsel Ungkap Big Data Bikin Nyaman Pelanggan

Ilustrasi big data
Sumber :
  • www.pixabay.com/HypnoArt

VIVA.co.id – Vice President IT Planning Telkomsel Metra Cahya Utama menyampaikan, Telkomsel memiliki cara khusus dalam menangani lautan data. Salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia ini memang tidak menyanding teknologi khusus dalam mengarakteristikan data-data yang perlu diolah, Telkomsel cukup menggandeng Teradata sebagai mitra dalam memproses big data.

Startup Anak Bangsa Coba Peruntungan di Bisnis Big Data

"Strategi pengolahannya berbeda. Kami mengombinasikan dua kebutuhan. Jadi, ada data-data yang harus kami proses sesegera mungkin atau real time, ada juga data yang pemrosesannya sedikit lebih belakangan, tapi memerlukan intensi yang lebih panjang, pola penyimpanan yang lebih panjang," katanya saat konferensi pers diskusi forum bertajuk 'Innovation Forum 2' di The Ritz Carlton Hotel Pacific Place, Jakarta, Kamis 3 Agustus 2017.
 
Mengingat besarnya data yang dimiliki oleh Telkomsel, Metra mengatakan cara penyimpanan data disesuaikan dengan karakteristik dari data tersebut. Dia menyebutkan misalnya untuk data disimpan dalam berdasarkan tipe penggunaannya seberapa cepat. 

"Cara penyimpanannya disesuaikan. Biasanya, data-data yang memang memerlukan respons lebih cepat, kemudian akses dari penggunanya juga lebih cepat, kita akan taruh di tipe storage yang memang sesuai untuk itu. Sedangkan untuk data yang aksesnya tidak memerlukan respons terlalu cepat tapi memerlukan intensi yang banyak, kami juga akan taruh di tipe storage yang sesuai," paparnya. 

Asing Kuasai Teknologi Big Data, RI Masih Tahap Pengembangan

Telkomsel hingga kini masih gencar mengembangkan teknologi Big Data. Telkomsel tercatat telah memanfaatkan teknologi Big Data sejak  2009, awalnya digunakan untuk mendukung proses pembuatan sebuah keputusan dengan memantau performa harian, mingguan, dan bulanan.

Data tersebut kemudian digunakan untuk meningkatkan pelayanan bagi para pelanggannya. Dengan data tersebut, Telkomsel mampu melakukan kampanye tertarget. Pendekatan kampanye yang ditawarkan pada konsumen pun akan lebih tepat sasaran. Karena itu, konsumen bisa memperoleh kampanye yang dirasa paling sesuai dengan kebutuhan dan terhindar tawaran mengganggu.

Mengapa Perusahaan Kini Rajin Berburu Ilmuwan Data?
Ilustrasi Big Data.

Memburu Teroris dengan Kecerdasan Buatan

Bisa mengidentifikasi, melacak sampai menghindari ancaman terorisme.

img_title
VIVA.co.id
23 Mei 2018