Ilmuwan Dikritik Soal Memanen Badai dan Ubah Jadi Listrik

Badai Irma saat menerjang Florida AS
Sumber :
  • REUTERS/Carlos Barria

VIVA.co.id – Astrofisikawan Neil DeGrasse Tyson mengkritik para ilmuwan dalam menyikapi badai atau topan. Seharusnya, kata Tyson, ilmuwan bisa mengelola badai yang muncul melanda bumi. Menurutnya, dibanding menghindari badai, kenapa tidak ilmuwan memanen dan mengubah energi badai tersebut menjadi listrik. 

Prediksi BRIN soal Hujan Badai Meleset, PKS: Ngawur, Membingungkan Masyarakat

Neil DeGrasse Tyson menyampaikan hal itu menyusul prihatin dengan berbagai badai yang melanda Amerika Serikat. Sepanjang tahun ini saja, sudah ada 13 badai melanda wilayah Negeri Paman Sam. 

"Saya lelah melihat banyak foto tak terhitung mobil keluar (terlempar) dari kota, karena dampak badai. Kenapa tidak ilmuwan mengatakan ‘biarkan saya mencari cara mengubah energi siklon badai untuk listrik kota ke mana orang-orang ini," ujarnya dikutip dari Business Insider, Rabu 4 Oktober 2017.

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Puan Minta Mitigasi Bencana Dioptimalkan

Sindiran astrofisikawan itu memang beralasan. Sebab sudah banyak fenomena dari alam yang bisa dimanfaatkan untuk melahirkan energi listrik. Laman Gizmodo menuliskan, ilmuwan telah sukses mengubah tenaga surya dan air menjadi listrik. Sumber alam tersebut kebetulan tak bergerak dan mudah untuk dikendalikan, beda dengan badai yang bergerak dinamis. 

Menurut kalkulasi yang diberitakan Business Insider, badai punya energi yang besar. Misalnya Badai Harvey yang melanda AS beberapa waktu lalu punya kecepatan 209 kilometer per jam dan membentang hampir 400 mil. Kondisi itu bisa menjadi tantangan untuk mengubahnya menjadi energi listrik. 

Hujan Badai di Tangsel, BPDB: Tidak Ada Korban Luka dan Jiwa

Dalam hitungan laman Smithsonianmag, rata-rata badai itu memiliki energi yang lebih dibanding kapasitas puncak listrik AS pada 2015 yang mencapai 1064 gigawatt. Sementara rata-rata energi badai yang dirilis mencapai 600 terawatt atau 600 ribu gigawatt. Mayoritas energi badai disimpan sebagai panas dan dilepaskan saat uap air berubah menjadi hujan. 

Memanfaatkan badai untuk energi bukan barang baru bagi ilmuwan. Laporan CNN pada 2016, menyebutkan peneliti energi terbarukan Jepang di perusahaan Challenergy mengerjakan turbin angin yang bisa mengambil energi dari badai kuat.  

Ilmuwan di Miami, AS diketahui sudah merancang turbin berbentuk mirip sekrup, yang dipasang ke selokan. Turbin tersebut tak hanya memanfaatkan energi badai saja tapi juga dirancang untuk mengganggu pusaran badai yang punya dampak merusak. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya