Dua Siswa Ini Sukses Bikin Senapan Berbasis Hidrogen

Dua siswa pencipta senapan berbasis hidrogen.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia

VIVA – Di tengah gonjang-ganjing penggunaan hidrogen sebagai bahan peledak oleh Korea Utara. Dua siswa dari Sekolah Menengah Atas Negeri 63 Jakarta, bernama Reza Langit dan M Prudentio, membuat senapan berbasis hidrogen.

Kemenparekraf Dukung Penuh Karya Anak Bangsa Platform Komik Digital Comicone.id

Hidrogen berfungsi mendorong proyektil senapan untuk menyasar target. Reza mengungkapkan alasan mereka menggunakan hidrogen bahwa energi tersebut fungsinya menggantikan bubuk mesiu.

Di mana senapan konvensional selama ini menggunakan bubuk mesiu sebagai pendorong proyektil.

PNM Hadirkan Kembali MEA 2023 Dukung Karya Anak Bangsa

"Bubuk mesiu memiliki kekurangan, menimbulkan polusi dan efek jelaga, mahal dan sumber daya terbatas," ujar Reja kepada VIVA.co.id, di Indonesia Science Expo, Balai Kartini, Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2017.

Ia menjelaskan, mereka membuat energi hidrogen dari hydrogen cell. Setelah dihasilkan hidrogen, kemudian disimpan di ruang explode di dalam senapan untuk menghindari kebocoran hidrogen.

Vape Semakin Populer, Raffi Ahmad dan Boedy JVS Hadirkan Inovasi yang Menggebrak di Industri

Mereka mengamankan dengan secure gate II dan III. Selanjutnya, senapan siap digunakan. Pada percobaan senapan, mereka masih menggunakan proyektil dari akrilik.

Tapi itu sudah cukup efektif ketika dipompa dan didorong oleh energi hidrogen membuat kerusakan pada target.

Mereka menyimpulkan, dengan memompa satu kali jaraknya mencapai 52 meter. Lalu, memompa tiga kali daya tembaknya hingga 120 meter, dan tiga kali memompa, maka bisa mencapai 180 meter.

Karena senapan masih dalam tahap riset, Reza menegaskan maksimal memompa masih disarankan hingga tiga kali.

Hal ini untuk mencegah peledakan. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui batas pompa selanjutnya.

Namun, mereka mencatat bahwa semakin banyak tekanan di dalam gas hidrogen, maka semakin jauh jarak yang ditempuh oleh proyektil.

"Hidrogen adalah sumber energi yang bisa dibuat berulang-ulang. Percobaan hanya kami lakukan pada sebuah benda," ungkap Reza.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya