Zoe, Emoticon Berbasis Wajah Manusia

Zoe, teknologi emoticon berbasis wajah manusia
Sumber :
  • dailymail.co.uk
VIVAnews -
Declan Rice: Rodri Salah Satu Pemain Terbaik di Dunia
Interaksi komunikasi perangkat komputasi terus berkembang. Saat ini, banyak muncul layanan pesan instan dengan senjata
emoticon
Otto Hasibuan Sebut Gugatan Sengketa Pilpres Anies dan Ganjar Sebuah Kemunduran
-nya. Tapi, emoticon
MIND ID Pastikan Beri Manfaatan Bagi Daerah Wilayah Kerja, Begini Caranya
akan mendapat rival baru, yang mungkin suatu hari akan menggantikan perannya.

Pasalnya, muncul pesan komunikasi berbasis wajah interaktif, Zoe, yang telah diperkenalkan oleh para peneliti di Cambridge. Inovasi baru ini diposisikan untuk menggantikan teks emoticon yang biasa digunakan sebagai simbol dalam percakapan sehari-hari sekarang ini.

Sama halnya dengan
emoticon,
teknologi Zoe menampilkan enam visualisasi emosi seseorang, termasuk diantaranya senang, takut, marah, ketakutan, dan sebagainya.


Teknologi ini juga dapat menghasilkan suara dan ekspresi wajah dari teks yang diketik serta dapat menggabungkan emosi dasar.


Penemu sistem ini mengatakan produknya dapat digunakan mendukung asisten digital ponsel pintar, membantu anak-anak autis dan tuli untuk membaca emosi dan memahami kata-kata dari bibir.


Dan, tentunya menjadikan
emoticon
lebih hidup. Misalnya, pengguna ingin menulis pesan teks "Aku akan terlambat," kemudian pengguna bisa mengatur emosi frustrasi.


Di sisi lain, teman pengguna tersebut kemudian akan menerima pesan dengan wajah terkomputerisasi sesuai apa yang diketik oleh pengirim tadi.


Asyiknya, ke depan, teknologi ini memungkinkan wajah dan suara pengguna bisa dipersonalisasi, misalnya dengan wajah mereka sendiri atau siapa saja.


"Teknologi ini bisa menjadi awal dari generasi baru seluruh antarmuka yang berinteraksi dengan komputer, jauh dari gaya komunikasi konvensional antarmanusia," kata Profesor Roberto Cipolla, insinyur Cambridge, dilansir
Dailymail,
21 Maret 2013.


Cipolla mengaku, butuh beberapa hari menciptakan teknologi ini karena harus mulai dari dasar, dan mengajarkan sistem teknologi ini untuk memahami bahasa dan ungkapan.


"Sekarang Zoe sudah memahami berbagai hal, jadi tak terlalu sulit untuk mentransfer cetak biru yang sama dengan suara dan wajah yang berbeda," katanya.


Untuk demonstrasi, peneliti juga menyita beberapa hari untuk merekam pembicaraan dan ekspresi wajah seorang artis lokal, Zoe Lister.


Berikut video demonstrasinya:




Dengan kehadiran teknologi ini, masa depan komunikasi pengguna akan lebih mudah dan berwarna.


"Itulah mengapa kami membuat Zoe, wajah lebih ekspresif secara emosional dan memiliki percakapan yang responsif," ujarnya.


Dalam pembuatannya, para peneliti menciptakan algoritma matematika yang memberi suara dan data gambar, sehingga menciptakan ekspresi pada wajah digital dari teks.


Sementara suara dalam Zoe memiliki enam pengaturan dasar, yaitu senang, sedih, lembut, marah, takut, dan netral.


Cipolla mengatakan, Zoe sudah diujicoba dengan baik. Tingkat keberhasilannya 77 persen dari 20 relawan mengakui emosi yang ditampilkan sukses.


Di masa depan, teknologi ini sagat mungkin dikembangkan pada tablet dan
smartphone
, karena program yang menjalankan Zoe hanya puluhan megabyte saja.


Zoe merupakan buah kolaborasi antara peneliti di Toshiba Cambridge Research Lab dan University of Cambridge Departemen of Engineering. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya