- Dailymail
VIVAnews - Kesuksesan akan menghadirkan kemewahan dan kemudahan dalam melakukan kerjaan. Ternyata, hal itu tidak berlaku bagi penulis seperti George RR Martin yang sukses dengan novel "Game of Thrones".
Ia masih setia menggunakan wordStar 4.0 di komputer lama bersistem Disk Operating System (DOS).
Baginya, program pengolah kata zaman dahulu memiliki kelebihan tersendiri. Salah satunya, tidak ada sistem otomatis seperti program spell-checking, yang dapat mengubah kata sesuai keinginan komputer bukan penulisnya.
Menggunakan sistem operasi usang layaknya DOS, kata Martin, bisa mempermudah kerjanya saat akan menulis.
"Aku benci beberapa sistem modern, seperti saat mengetik huruf kecil dan otomatis menjadi kapital. Jika pun aku mau kapital, aku tahu cara menggunakannya dengan tombol shift," kata Martin, seperti dikutip BBC, Jumat 16 Mei 2014.
Ia menjelaskan, perangkat lunak pengolah kata ibarat Duesenberg (sebuah produsen mobil tua yang sudah lama berhenti). "Sangat tua, tetapi tak tertandingi," ujar pria berkacamata tersebut.
Martin pun tidak pernah menyentuh Facebook dan Twitter. Bahkan, dia membiarkan temannya memposting menggunakan namanya.
Pria yang bernama lengkap George Raymond Richard Martin ini mempunyai dua komputer. Komputer pertama digunakan ketika dia harus browsing, mengirim dan mengecek email, dan membayar pajak. Sedangkan yang kedua, dimanfaatkan sebagai media tulis menulis yang tak terhubung dengan koneksi internet dan telah dipakainya selama 20 tahun.
Dalam tulisan di blogspot pribadinya tahun 2011, Martin menyebut dirinya sebagai manusia abad ke-20, bukan 21.
Komputer dengan DOS terkenal di era 19080-an sampai awal 90-an, sebelum tergantikan oleh adanya windows. (asp)
Kopi Unggulan Indonesia Juara Dunia di Specialty Coffee Expo 2024 Amerika Serikat
Kopi Indonesia terpilih menjadi salah satu terbaik kopi yang dipamerkan di Specialty Coffee Expo 2024, yang di gelar di Chicago, Amerika Serikat.
