Pengamat: e-Sabak Dikhawatirkan Tak Berjalan Efektif

Ilustrasi e-book.
Sumber :
  • http://winarco.com

VIVAnews - Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, mengapresiasi program pemerintah mengenai peningkatan kualitas pendidikan berbasis eletronik, atau yang disebut dengan e-Sabak.

Menurutnya, itu suatu kemajuan dalam ranah pendidikan, di mana sejak lima tahun lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah menyediakan buku-buku pelajaran yang bersifat e-book untuk level SD, SMP, dan SMA.

"Maksudnya, program ini mungkin dirancang untuk yang di daerah-daerah, segala macamnya bisa di-download, kemudian dicetak, jadi lebih efiesien," ungkap Heru saat dihubungi VIVAnews, Jumat 9 Januari 2015.

Namun, ia mengkhawatirkan, program tersebut tidak akan berjalan efektif di dunia pendidikan, bila pemerintah dihadapi sejumlah permasalah dalam melaksanakan rencana tersebut.

Heru menambahkan, tidak semua buku berupa visual. Sebab, ada pelajaran eksak seperti Matematika, Fisika, atau Kimia yang butuh interaksi antara murid dan guru untuk memahaminya.

Lanjut dia, meski harga tablet besutan vendor lokal berkisar dibawah Rp1 jutaan, namun untuk sebagian kalangan harga ratusan ribu tersebut masih terbilang mahal.

"Tidak semua orang yang membaca dengan e-book itu dapat menangkap ilmunya dibandingkan buku tradisional. Misalnya, PDF biasa untuk powerpoint saja ukurannya sudah berapa megabite," ungkapnya.

Kemudian, ungkap dia, infrastruktur di Indonesia masih belum merata terkait layanan internet. Setidaknya, pemerintah baru memasuki teknologi dunia maya itu di tahap kecamatan, belum ke desa.

"Internet kita itu baru masuk ke tingkat kecamatan, belum ke desa. Kecamatan baru 5.700 sudah ada internet dalam bentuk pusat layanan internet kecamatan maupun di mobil-mobil. Tetapi, kita memiliki 77.000 desa. Mungkin di Jakarta, seluruh kelurahan sudah terpasang," ujarnya.

Selain itu pula, ia menyarankan, agar pemerintah sebelum benar-benar menyebarkan tablet sebagai pengganti buku pelajaran, terlebih dahulu melakukan survei, atau pilot project di beberapa tempat.

"Metode pembelajaran tersebut efektif, atau tidak. Jangan sampai memindahkan teknologi, tetapi secara substansi nggak didapat. Saya khawatirkan nanti tiba-tiba nggak berjalan efektif," kata dia.

Orangtua, Ini Tips Memilih Sekolah Untuk Anak

BACA JUGA:

Operator Siap Bantu Kurikulum Pemrograman Komputer

(asp)

Telkomsigma dan Huawei Ingin Ganti Kertas dengan Cloud
Guru mengajar.

Pendidikan Anak Harus Perhatikan Gaya Belajar

Saat ini banyak orangtua mulai mencari sekolah usia dini

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2016