- ANTARA/Rivan Awal Lingga
VIVA.co.id – Swedia dikabarkan sedang mengkaji kebijakan untuk menggunakan mata uang digital. Jika jadi diimplementasi, Swedia akan menjadi negara pertama yang menggunakan mata uang digital sebagai bentuk transaksi.
Laporan Financial Times menunjukkan jika isu ini digembungkan oleh pihak Riksbank, atau bank nasional Swedia. Dalam kurun dua tahun ke depan, mereka menjanjikan penggunaan e-krona dalam setiap transaksi, sama halnya dengan transaksi cash dengan koin atau uang kertas.
Dilansir dari Reuters, Kamis, 17 November 2016, rencana ini muncul seiring dengan semakin menurunnya transaksi menggunakan koin dan uang kertas. Data Riksbank menunjukkan, sirkulasi koin dan uang kertas telah menurun 40 persen sejak 2009 lalu. Hal ini dipicu dengan semakin maraknya belanja online dan penggunaan kartu pembayaran di negara itu.
"Ini akan menjadi revolusi uang kertas yang sudah digunakan sejak 300 tahun lalu. Namun banyak hal yang harus kami pikirkan, seperti misalnya, apa dampak kebijakan ini terhadap moneter dan stabilitas keuangan, bagaimana merancang ini semua, apakah dengan aplikasi atau kartu yang bisa diisi ulang atau cara lain?" ujar Deputi Gubernur Riksbank, Cecilia Skingsley.
Jika e-krona benar-benar akan menjadi alat pembayaran yang sah di Swedia maka negara ini akan menjadi negara besar pertama di dunia yang memberikan akses langsung ke warganya untuk uang virtual yang dikeluarkan oleh bank nasional. Diketahui, Riksbank juga dahulu dikenal sebagai bank nasional pertama di dunia yang mengeluarkan uang kertas pada 1660.
Namun sepertinya bukan hanya Swedia yang berniat untuk mengeluarkan mata uang digital. Inggris juga mengaku tertarik mengeluarkan uang digital, seiring dengan transaksi digital yang semakin meningkat di negaranya.
Saat ini, mata uang digital yang dikenal di dunia adalah Bitcoin. Mata uang digital itu dibuat berdasarkan protokol database yang dikenal dengan nama BlokChain. Saat ini BlokChain telah menjadi sistem teknologi yang banyak digunakan oleh bank komersial di seluruh dunia sejak tahun lalu.
Aset Kripto (Ternyata) Nyaman dan Tidak Menakutkan
Konsumen mulai merangkul aset kripto karena dinilai tidak menakutkan dan nyaman.
