Awas, Uang Elektronik Sasaran Kejahatan Siber

Ilustrasi-teroris siber.
Sumber :
  • Pixabay/Tigerlily

VIVA.co.id – Uang elektronik ataupun e-money merupakan bagian dari inovasi berkembangnya teknologi yang semakin terkini. Namun, belum meluasnya penggunaan e-money, layanan tersebut sudah menjadi sasaran kejahatan siber.

Jumlah Pengguna Internet dan Keahlian Literasi Digital Tak Sesuai

Territory Channel Manager Kaspersky Indonesia, Donny Koesmandarin mengatakan, uang elektronik merupakan salah satu prediksi Kaspersky soal kejahatan siber global sepanjang 2017.

Padahal penggunaan e-money masih seumur jagung di Indonesia. Sejumlah operator seluler hingga bank terus menggenjot pemanfaatan uang elektronik untuk mempercepat terwujudnya inklusi layanan keuangan digital untuk semua masyarakat Indonesia.

Cincin E-Money yang Viral Disebut Hasil Evolusi, Ada tapinya

"Makanya, paling tidak aware," ucap Donny usai pemaparan prediksi kejahatan siber yang dirangkum oleh Kaspersky di Jakarta, Selasa, 24 Januari 2017.

Donny mengatakan, untuk para penyedia uang digital tersebut, harus terus memproteksi sistem mereka untuk tetap aman, meski terus diserang oleh para peretas.

Bank Digital Kian Marak, Ini Cara Terhindar dari Kejahatan Siber

"Paling tidak, merek concern dengan sistem mereka yang terhubung jaringan," ujar Donny.

Donny berpesan, bagi masyarakat yang ingin menggunakan layanan e-money jangan khawatir. Guna mengatasi segala macam keburukan, Donny menyarankan masyarakat bisa memakai antivirus untuk mencegah adanya malware, sumber kejahatan siber.

"Bantu pakai tools antivirus untuk mendeteksi. Sebab, tren kejahatan siber melalui uang elektronik sudah banyak terjadi di luar negeri, bahkan dengan aplikasi US$10 saja bisa menyusup," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya