- Doc. Kementerian Pertahanan Inggris
VIVA.co.id – Kapal induk terbaru milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Queen Elizabeth, diklaim tidak menggunakan Windows XP dalam mengoperasikan sistem komputernya. Ini menjawab sejumlah pertanyaan mengenai riskannya sistem komputerisasi militer negeri Ratu Elizabeth II itu terhadap serangan malware seperti WannaCry dan Petya.
Menurut laman UK Defence Journal, Senin 3 Juli 2017, AL Kerajaan Inggris memastikan bahwa HMS Queen Elizabeth tidak menggunakan Windows XP untuk sistem komputernya.
Kebijakan ini juga berlaku untuk HMS Prince of Wales, kapal induk kedua di kelas Queen Elizabeth.
Windows XP, Windows 7, dan versi lainnya - serta sistem operasi lain - telah digunakan oleh kontraktor yang memasang dan menguji peralatan di kapal induk baru, namun tidak satu pun akan digunakan saat kapal memasuki layanan operasional penuh.
Faktanya, kelas Queen Elizabeth menggunakan sistem operasi proprietary yang dirancang oleh BAE Systems, yang dikenal sebagai Shared Infrastructure (Infrastruktur Bersama).
"Kelas Queen Elizabeth akan menjadi kapal induk pertama yang dibangun dengan sistem operasi canggih yang dirancang oleh BAE Systems, yang disebut Shared Infrastructure selama 10 tahun ke depan," bunyi keterangan resmi Kementerian Pertahanan Inggris.
Dengan sistem ini, kapal beroperasi dengan menggunakan teknologi virtual untuk menampung dan mengintegrasikan sensor, senjata dan sistem manajemen yang dibutuhkan oleh kapal perang yang kompleks.
Irit Biaya Pemeliharaan
Dengan mengganti beberapa konsol besar yang didedikasikan untuk tugas tertentu dengan solusi perangkat keras tunggal, jumlah suku cadang yang harus dibawa onboard menjadi berkurang, sehingga secara signifikan menurunkan biaya pemeliharaan.
Shared Infrastructure sudah dioperasikan oleh kapal amfibi HMS Albion dan HMS Bulwark, kapal fregat Tipe 23 dan kapal serang Tipe 26.
HMS Queen Elizabeth sendiri akan beroperasi penuh pada 2020 dan mengambilalih tugas kapal induk HMS Ocean yang memasuki masa pensiun. (ren)
