Hari Antariksa 6 Agustus, Lapan Galakkan Malam Langit Gelap

Ilustrasi Galaksi Bima Sakti.
Sumber :
  • Pixabay/Derwiki

VIVA.co.id – Menyambut Hari Antariksa yang jatuh tiap 6 Agustus, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional kembali menggalakkan 'Malam Langit Gelap'. Menurut Kepala Lapan Thomas Djamaluddin, 'Malam Langit Gelap' di mana langit tiada cahaya lampu dan hanya diterangi oleh taburan bintang.

Sebentar Lagi Indonesia Alami Fenomena Ekuiluks

"Pada Hari Keantariksaan yang dirayakan setiap tanggal 6 Agustus, kami mengampanyekan 'Malam Langit Gelap' dengan mematikan lampu luar antara pukul 20.00-21.00 waktu setempat," kata Thomas, melalui akun Facebook-nya, dikutip VIVA.co.id, Senin, 31 Juli 2017.

Ia mengatakan, tujuan dari kampanye adalah untuk membangun kesadaran publik perlunya menjaga keindahan langit dengan mengurangi polusi cahaya. Jebolan Doktor Astronomi dari Universitas Kyoto, Jepang ini mengatakan, pada Minggu malam, 6 Agustus memang diwarnai terang bulan menjelang purnama.

Puncak Hujan Meteor Quadrantid Terjadi Sebelum Subuh

Dengan begitu, penikmat antariksa bisa mengamati wajah bulan di langit Timur dengan mare atau 'laut' bulan yang tampak gelap dan kawah-kawah di bulan.

Selain itu, di langit Barat juga ada Planet Jupiter, planet terbesar di tata surya yang tampak seperti bintang terang. Hari Keantariksaan disepakati kendati keindahan langit semakin meredup.

Penampakan Gerhana Bulan Sebagian di Indonesia

Hal ini disebabkan oleh polusi cahaya, sehingga hamparan bintang yang menghiasi 'tubuh' langit pun menghilang.

"Hari Keantariksaan, Malam Langit Gelap, matikan lampu sejenak, dan nikmati keindahan langit dengan cahaya galaksi," ungkap Thomas.

Sinar Matahari.

Indonesia Mengalami Ekuiluks, Wilayah Ini yang Pertama Merasakan

Indonesia memasuki fenomena ekuiluks mulai Selasa hari ini, 25 Januari 2022. Ekuiluks adalah fenomena astronomis ketika panjang siang sama dengan panjang malam.

img_title
VIVA.co.id
25 Januari 2022