Awas, Malware Mata-mata Infeksi 1.000 Aplikasi di Play Store

Ilustrasi malware.
Sumber :
  • www.pixabay.com/typographyimages

VIVA.co.id – Pakar keamanan internet Lookout mengingatkan ada software mata-mata baru yang mengincar korban pengguna Android. Malware yang diendus tersebut bernama SonicSpy. Hebatnya, malware ini sudah menyebar dan menginfeksi lebih dari 1.000 aplikasi di Play Store. 

Perbankan di Indonesia Harus Waspada Teror Coyote

Dikutip dari Phone Arena, Selasa, 15 Agustus 2017, pakar keamanan Lookout menjelaskan cara kerja SonicSpy yakni menyamar sebagai aplikasi percakapan. Malware mata-mata ini menyaru seperti aplikasi Telegram yang dimodifikasi. 

Lookout menemukan ada tiga aplikasi messenger berbahaya yakni Soniac, Troy Chat dan Hulk Messenger. Pakar keamanan itu menyebutkan, begitu ketiga aplikasi tersebut diunduh, sebenarnya pengguna mengunduh penginstal mini dari malware mata-mata SonicSpy. 

Sikat Gigi Tidak Luput dari Serangan Siber

Setelah terunduh, SonicSpy akan menyadap ponsel pengguna. Ikon ketiga aplikasi itu akan hilang dan ketiga aplikasi tersebut akan terpasang. Pada saat itu pengguna tak akan menyadari telah menjadi korban software mata-mata tersebut. SonicSpy tetap tersembunyi dan berada di belakang ketiga aplikasi tersebut. 

SonicSpy akan menjalankan aksi mata-matanya. Malware ini bakal punya akses penuh ke ponsel pengguna melalui kamera dan mikrofon. SonicSpy bahkan bisa melakukan panggilan atau mengirim teks, mengambil riwayat panggilan, kontak dan informasi titik WiFi yang disimpan pengguna. 

Bajak Laut Menargetkan Dompet Aset Kripto

Peneliti keamanan Lookout menemukan, SonicSpy dikembangkan oleh akun iraqwebservice dan diyakini berasal dari Irak. Saat ini memang, ketiga aplikasi dan akun asal Irak tersebut sudah lenyap, tapi peneliti keamanan meyakini SonicSpy masih akan terus berkembang.  (ase)

Ilustrasi kejahatan digital

Kenali dan Waspadai Kejahatan Digital yang Sering Terjadi

Dalam era digital yang semakin maju, kejahatan juga semakin berkembang, termasuk di dunia maya. Kejahatan digital dapat merugikan individu, perusahaan, dan bahkan negara.

img_title
VIVA.co.id
4 April 2024