Spektakuler, Siswa SD Mampu Bangun 'Jembatan Garam'

Given Emanuel Hemawan dan Raden Ajeng Dativa Rahsa Pradnyanestri.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia

VIVA – Dua siswa Sekolah Dasar Marsudirini, Yogyakarta, mampu menciptakan 'jembatan garam' untuk mendeteksi hujan. Mereka adalah Given Emanuel Hemawan dan Raden Ajeng Dativa Rahsa Pradnyanestri.

Bangga Karya Anak Bangsa, Platform Game Lokal Kian Berjaya

Dativa mengatakan kondisi hujan bisa dideteksi berkat cairan elektrolit atau cairan penghantar listrik. Mereka menggunakan larutan garam yang nantinya menjadi konduktor listrik.

"Jembatan garam ini perumpamaan rangkaian alat untuk menyambungkan arus ke lampu supaya menyala dan alarm agar berbunyi ketika hujan turun," kata Dativa kepada VIVA.co.id, Jumat, 27 Oktober 2017.

Kemenparekraf Dukung Penuh Karya Anak Bangsa Platform Komik Digital Comicone.id

Jembatan, menurut Given, dibuat dari bambu atau juga kayu, lalu dilengkapi kabel buaya dan dua buah lempeng tembaga. 

Kemudian kabel buaya dililitkan pada lempeng tembaga yang dirangkai dengan bilah untuk menyampaikan arus cairan elektrolit ke lampu serta alarm.

PNM Hadirkan Kembali MEA 2023 Dukung Karya Anak Bangsa

"Jadi, ketika hujan turun maka airnya mengalir ke pipa. Lalu, pada bagian akhir saluran pipa dibuat sebuah wadah, yakni jembatan dan garam di dalamnya," paparnya.

Apabila hujan turun, maka otomatis garam terlarut dan jembatan mendeteksi cairan garam tersebut.

Karena cairan garam berfungsi sebagai konduktor listrik, maka alarm berbunyi dan lampu menyala. "Itu menandakan di luar lagi hujan," ujar Given. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya