Siswa SMK Brebes Ciptakan Helm Pintar Taat Berkendara

SCR Nebula atau Safety Check Rider Nebula.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA – Apa yang dilakukan lima siswa SMK Negeri 1 Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sungguh menginspirasi. Mereka mampu menciptakan sebuah alat pintar agar sang pengemudi selalu mengenakan helm setiap kali berkendara sehari-hari.

SMK Ditutup Gara-gara Siswa Tikam Guru, Para Orangtua Tak Terima

Alat itu diberi nama SCR Nebula akronim dari Safety Check Rider SMK 1 Bulakamba. Sebuah helm pintar dengan sensor khusus pada helm dan terhubung pada mesin sepeda motor.

Helm pintar ini dibuat oleh siswa jurusan Teknik Sepeda Motor yaitu Maulana Aziz Saputra, Diana Sulistiani, Dimas Kumaidi, Arif Saifullah dan Toni Kuncoro. 

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB

Ada sejumlah keunikan dari alat pintar buatan para siswa ini. Salah satunya adalah fungsi aman dengan dipasangnya sejumlah perangkat elektro melalui jaringan wireless.

Perangkat ini mampu membuat mesin motor tak hidup jika pengemudi belum memakai secara benar helmnya.

2.000 Hewan Ternak Dilakukan Vaksinasi Antisipasi Wabah PMK Secara Gratis

"Sistem kerjanya dimulai saat kunci kontak on. Kalau helm belum di klik maka alarm akan bunyi dan diikuti kedipan lampu hazard serta sistem kelistrikan motor tidak berfungsi," kata Maulana Aziz kepada VIVA co.id, Jumat, 3 November 2017.

Ia melanjutkan, kalau helm sudah klik maka alarm akan berbunyi sebagai peringatan jika helm sudah benar dan sepeda motor siap melaju.

Untuk membuat rangkaian tersebut, Aziz dan empat temannya hanya memasang perangkat sederhana. Mulai dari transmitter, SCR modulator, alarm pengingat serta helm. Perangkat pada helm berupa switch transmitter, seperti kunci aman pada mobil.

Helm Pintar besutan Siswa SMKN 1 Bulakamba.

Selain fungsi tersebut, helm SCR Nebula sendiri juga dirancang untuk berfungsi antimaling. Antara helm dan sepeda motor dibuat selalu terkoneksi melalui sebuah pemancar kecil.

Bentuk Keprihatinan

Apabila posisi helm pada kepala kurang benar, maka motor tetap tidak akan menyala meski kunci kontak sepeda motor sudah dalam posisi on.

"Kalau helmnya hilang, kita juga rancang alternatif namanya sklar by pas (jalan pintas) yang tersembunyi di motor. Jika sklar ini ditekan motor tetap bisa normal kembali," paparnya.

Sementara, Toni Kuncoro menambahkan, inisiatif dibuatnya alat tersebut berawal dari kepirhatinan terhadap tingginya angka kecelakaan di jalan raya.

Di mana pengendara sepeda motor mendominasi angka kecelakaan lalu lintas. Salah satu penyebabnya adalah kelalaian memakai helm sebagai alat pengamanan utama.

"Ide ini memang dari keprihatinan terhadap siswa SMA/SMK yang kerap tidak tertib mengenakan helm. Padahal, helm untuk keselamatan diri dan kebanyakan korban meninggal akibat kecelakaan di jalan terbanyak," tuturnya.

Kepala Sekolah SMKN 1 Bulakamba, Slamet Riyadi mengaku jika sekolah yang ia pimpin menjadi sekolah binaan Astra Motor Jawa Tengah sejak 2012 lalu.

Sejak saat itu, kurikulum pendidikan vokasi memang telah getol dilakukan. Salah satunya terkait dengan kurikulum safety riding yang dilakukan terhadap seluruh siswa.

"Jadi safety riding sudah menjadi budaya di sekolah kami. Setiap siswa memang sudah terbiasa untuk wajib berkendara dengan aman, baik saat berangkat sekolah maupun pulang sekolah, " kata Slamet. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya