Cara Facebook Batalkan Niat Bunuh Diri

Ilustrasi pengguna Facebook.
Sumber :
  • www.pixabay.com/geralt

VIVA.co.id – Head of Global Safety Facebook, Antigone Davis, menuturkan, pengguna bisa menghubungi Facebook ketika mereka melihat sesuatu yang membuatnya merasa khawatir dengan keadaan teman atau pengguna lain.

Siap-siap! 520 Ribu Kendaraan Bakal Lewat Tol Cipularang dan Padaleunyi saat Balik Mudik

Sebab, menurut Davis, Facebook memiliki tim yang bekerja di seluruh dunia selama 24 jam 7 hari, untuk memantau berbagai laporan yang masuk dan memprioritaskan laporan yang serius seperti bunuh diri.

Bagi pengguna yang menghubungi Facebook, lanjut Davis, akan disediakan teks untuk mempermudah orang memulai percakapan dengan teman mereka yang membutuhkan.

Bendungan Sungai Runtuh, Rusia Dilanda Banjir Besar hingga Merugi Rp 3,5 Triliun

"Kami juga memfasilitasi pengguna yang menunjukkan keinginannya untuk mencegah bunuh diri dengan informasi mengenai pusat bantuan lokal, beserta tips, dan sumber informasi lainnya," kata dia, dalam keterangannya, Jumat, 8 September 2017.

Kemudian, Facebook juga melakukan beberapa langkah lainnya seperti bekerja sama dengan mitra pencegahan bunuh diri untuk mengumpulkan ungkapan, hashtags, dan nama grup atau kelompok yang mendukung pencegahan aksi tersebut.

Hari Kedua Lebaran, Prabowo Ucapkan Maaf Lahir Batin ke Rekan-rekan Media

Terakhir, Davis menegaskan bahwa Facebook akan menghapus konten yang melanggar Standar Komunitas. Artinya, media sosial asal Amerika Serikat ini tidak mengizinkan promosi aktivitas yang membahayakan diri sendiri atau bunuh diri.

Seperti diketahui, jejaring sosial milik Mark Zuckerbeg itu turut memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang diperingati setiap 10 September, dengan berupaya memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bahaya aksi bunuh diri di media sosial.

Peta perbatasan Israel-Mesir

Diam-diam Ternyata Israel Terima Sumbangan yang Sangat Besar, Ini Dia Sumbernya

Kementerian Urusan Diaspora Israel mencatat kontribusi ke Israel sebesar US$1,4 miliar sejak 7 Oktober 2023, bertepatan dengan ketegangan dengan Hamas.

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024